Hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah kini sedang dirayakan di seantero dunia. Pandemi Covid-19 merubah segalanya. Tak dapat dipungkiri, sulit untuk membuat ia seperti biasanya karena di sana ada bahaya yang senantiasa mengintai.
Sejak awal Ramadan, banyak yang berusaha membuat rutinitas tarawih, berbuka bersama, tadarus bersama, dan juga kegiatan-kegiatan spesial lainnya di bulan Ramadan. Semua itu tetap saja tidak bisa seperti biasanya.
Sebenarnya kita sudah membuat sesuatu itu sangat spesial. Beribadah dengan segala keterbatasan dan larangan alam. Kita terpaksa berubah dari kebiasaan dan tradisi lama merupakan sesuatu yang spesial. Sekarang segalanya terbatas, bahkan tidak boleh dilakukan sama sekali, demi keselamatan bersama.
Mengamati tingkah laku masyarakat menyambut lebaran di masa pandemi, sangatlah beragam. Ada yang tetap heboh dengan baju baru dan hidangan lebaran, ada yang biasa-biasa saja, dan bahkan ada yang tidak melakukan apa-apa sama sekali.
Semua itu perlu dipahami dalam konteks tersendiri, yang heboh dengan pakaian bagus dan hidangan lebaran bukanlah mengada-ada, yang biasa-biasa saja bukanlah tidak menghiraukan hari spesial ini, dan yang tidak melakukan apa-apa tidaklah berarti acuh dan lalai. Semua itu adalah "spesial" bagi kita semua untuk saat ini.
Situasi puasa dan lebaran yang tidak perlu kita kesali, tetapi tetap berusaha membuat kesan lebaran yang spesial dengan segala keterbatasan dan juga larangan berkumpul dalam skala besar. Toh, tetap bisa memakai baju paling bagus di pagi Syawal, opor ayam dan ketupat serta lontong sayur juga tetap bisa disajikan di meja makan untuk dinikmati bersama-sama ahli keluarga.
Ini sudah sangat spesial dan tetaplah membuat kesan spesial dalam menghayati dan memaknai lebaran di tengah pandemi ini.
Selamat menyambut hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah. Mohon maaf lahir dan batin.
KL, 24052020
