Insiden bom bunuh diri yang kemarin terjadi di halaman Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara jelas memiliki dampak buruk terhadap sektor pariwisata Sumatera Utara, khususnya bagi rakyat Malaysia yang secara geografis bertetangga dekat.Â
Faktor kedekatan geografis dan tingginya daya tarik alam dan budaya Sumatera Utara membuat grafik kunjungan turis manca negara khususnya dari Malaysia selalu menduduki tangga tertinggi mengatasi 10 negara lainnya.Â
Diketahui terdapat tiga maskapai penerbangan yang setiap hari melayani rute Kuala Lumpur -Medan (PP), yakni: Malaysia Airline, Lion Air, dan Air Asia. Beberapa media massa melangsir bahwa sekitar 60 persen wisatawan asing yang berkunjung ke Sumatera Utara merupakan warga negara asal Malaysia. Mereka masuk ke Sumatera Utara melalui empat pintu masuk seperti bandara Kuala Namu, Â Bandara Silangit, Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan.
Dengan terjadinya insiden bom bunuh diri seperti ini menjadi indikasi rendahnya tingkat keamanan di tanah air, apalagi kejadian tersebut di sekitar kantor kepolisian, tentu para turis akan meragukan keselamatan diri mereka.
Sejauh ini memang pemerintah Malaysia tidak mengeluarkan "travel warning" bagi rakyatnya ke Sumatera Utara. Untuk mereka yang akan melakukan kunjungan kerja masih bisa dikatakan akan tetap dilakukan sesuai jadwal yang telah direncanakan, tetapi untuk turis Malaysia yang sekadar ingin berplesir "makan angin" ke berbagai destinasi pariwisata di Sumatera bisa saja akan mengurungkan niat mereka.
Hal-hal seperti ini harus menjadi konsentrasi kita bersama untuk tidak sewenang-wenang membuat masyarakat resah, melakukan aksi bertentangan dengan nilai dan norma dalam berbangsa dan bernegara. Menciptakan keamanan dan kenayamanan hidup dalam bermasyarakat merupakan perintah agama yang harus kita junjung bersama.
Semoga negeri kita kedepan semakin baik, rakyat bisa hidup dengan aman sentausa dalam bingkai integrasi dan semngat NKRI.[]
Sekadar berbagi.
KL: 13112019
