Di Hari Batik Nasional yang ditetapkan pada tanggal 2 Oktober, orang-orang Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar negeri akan mengenakan pakaian bercorak batik untuk mendukung program pemerintah dan mendukung upaya memperkuat budaya batik Indonesia yang sudah bermasyarakat sejak abad ke-18 Masehi.
Dalam catatan Wikipedia, disebutkan bahwa teknih batik sudah dikenal oleh masyarakat dunia sejak 1000 tahun yang lalu dan diperkirakan mulai berkembang di kalangan masyarakat bangsa Sumeria di zaman Mesir Kuno. Teknik batik semakin meluas ke beberapa negara di benua Afrika seperti negara Nigeria, Kamerun, dan Mali. Sementara itu, di kalangan masyarakat benua Asia, batik cukup bermasyarakat seperti di India, Sri Langka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia, dan Indonesia dengan corak yang sangat beragam.
**
Pada hari batik nasional, di kalangan masyarakat Indonesia di Malaysia juga bisa dilihat kemeriahan menyambut hari batik seperti yang ditunjukkan oleh staf di kantor-kantor perwakilan RI, siswa di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), siswa yang bersekolah di Community Learning Center(CLC), siswa yang mengikuti kegiatan pendidikan non-formal di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan juga di pusat-pusat komunitas masyarakat Indonesia di Malaysia.
Saking senang dan gembiranya siswa-siswa SIKL dengan pakaian batik bebas, mereka mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama bergiliran per jenjang pendidikan. Seorang siswa SMP nyeletuk, bagus juga yang kalau siswa datang ke sekolah memakai pakaian batik. Senin berpakaian seragam sekolah sesuai jenjang, Selasa hingga Kamis memakai batik, dan Jumat memakai seragam Pramuka.
Saya yang mendengar obrolan siswa tersebut, tersenyum sendiri sambil bergumam di dalam hati, ide itu bagus juga demi memaksimalkan kecintaan terhadap batik di kalangan masyarakat Indonesia terutama generasi muda Indonesia yang berdomisili di luar negeri.
Memakai batik bersama di hari nasional bagi masyarakat Indonesia di luar negeri memiliki arti tersendiri tentunya. Mereka memakainya dengan penuh kebanggaan, jadi bukan sebatas untuk memenuhi harapan bersama di hari batik nasional, tetapi jauh dari itu, untuk mengekspresikan ke-Indonesia-an mereka di luar negeri.(*)