Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kusaksikan Kemeriahan Hari Batik di Luar Negeri

2 Oktober 2017   16:52 Diperbarui: 2 Oktober 2017   20:18 1793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SD Sekolah Indonesia Kuala Lumpur mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila, Senin (2/10/2017). Dok.Foto/TH Salengke.

Di Hari Batik Nasional yang ditetapkan pada tanggal 2 Oktober, orang-orang Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar negeri akan mengenakan pakaian bercorak batik untuk mendukung program pemerintah dan mendukung upaya memperkuat budaya batik Indonesia yang sudah bermasyarakat sejak abad ke-18 Masehi.

Dalam catatan Wikipedia, disebutkan bahwa teknih batik sudah dikenal oleh masyarakat dunia sejak 1000 tahun yang lalu dan diperkirakan mulai berkembang di kalangan masyarakat bangsa Sumeria di zaman Mesir Kuno. Teknik batik semakin meluas ke beberapa negara di benua Afrika seperti negara Nigeria, Kamerun, dan Mali. Sementara itu, di kalangan masyarakat benua Asia, batik cukup bermasyarakat seperti di India, Sri Langka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia, dan Indonesia dengan corak yang sangat beragam.

**

Pada hari batik nasional, di kalangan masyarakat Indonesia di Malaysia juga bisa dilihat kemeriahan menyambut hari batik seperti yang ditunjukkan oleh staf di kantor-kantor perwakilan RI, siswa di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), siswa yang bersekolah di Community Learning Center(CLC), siswa yang mengikuti kegiatan pendidikan non-formal di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan juga di pusat-pusat komunitas masyarakat Indonesia di Malaysia.

Guru dan beberapa siswa SMA-SIKL mengabadikan momen memakai batik bersama. Dok.Foto/TH Salengke
Guru dan beberapa siswa SMA-SIKL mengabadikan momen memakai batik bersama. Dok.Foto/TH Salengke
Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) contohnya, hari ini, Senin (2/10) yang menyelenggarakan upacara Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober kemari, semua pesertanya berpakaian batik. Dengan penuh keceriaan, para siswa dari jenjang pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA semuanya memakai pakaian batik dengan corak khas daerah masing-masing, dan dengan itu, menjadikan upacara Hari Kesaktian Pancasila tahun ini berbeda dengan upacara tahun sebelumnya dan juga pelaksanaan upacara-upacara nasional lainya.

Saking senang dan gembiranya siswa-siswa SIKL dengan pakaian batik bebas, mereka mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama bergiliran per jenjang pendidikan. Seorang siswa SMP nyeletuk, bagus juga yang kalau siswa datang ke sekolah memakai pakaian batik. Senin berpakaian seragam sekolah sesuai jenjang, Selasa hingga Kamis memakai batik, dan Jumat memakai seragam Pramuka.

Saya yang mendengar obrolan siswa tersebut, tersenyum sendiri sambil bergumam di dalam hati, ide itu bagus juga demi memaksimalkan kecintaan terhadap batik di kalangan masyarakat Indonesia terutama generasi muda Indonesia yang berdomisili di luar negeri.

Memakai batik bersama di hari nasional bagi masyarakat Indonesia di luar negeri memiliki arti tersendiri tentunya. Mereka memakainya dengan penuh kebanggaan, jadi bukan sebatas untuk memenuhi harapan bersama di hari batik nasional, tetapi jauh dari itu, untuk mengekspresikan ke-Indonesia-an mereka di luar negeri.(*)

Dok.Foto/TH Salengke
Dok.Foto/TH Salengke

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun