Mataf Unisa 2025 Tekankan Nilai Islam, Literasi Digital, dan Tantangan Pendidikan Tinggi
Yogyakarta, 16 September 2025 --- Universitas 'Aisyiyah  Yogyakarta (Unisa) menggelar Masa Ta'aruf (Mataf) 2025 dengan mengangkat tiga isu utama: cita-cita Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghaffur, bahaya hoaks di era post-truth, serta arah pendidikan tinggi Indonesia.
Konsep Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghaffur dipahami Muhammadiyah sebagai visi membangun masyarakat ideal: negeri yang adil, makmur, sekaligus berlandaskan moralitas dan spiritualitas. Melalui pendidikan, visi ini diterjemahkan dalam upaya melahirkan generasi cerdas, berintegritas, dan peduli terhadap kemaslahatan umat.
Sementara itu, Kompol Leo Nisya Sagita S.I.K. mengingatkan mahasiswa agar tidak mudah terjebak dalam pusaran hoaks yang marak di era post-truth. "Banyak konflik sosial dipicu informasi palsu yang menyebar cepat di media sosial. Mahasiswa harus lebih kritis dan tidak gampang tersulut emosi," ujarnya.
Dari sisi akademik, pemateri Amika Wardana menyoroti sistem pendidikan tinggi Indonesia yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Menurutnya, mahasiswa harus menyeimbangkan teori dengan keterampilan, serta memperkaya diri melalui pengalaman organisasi, penelitian, dan pengabdian masyarakat agar siap menghadapi tuntutan global.
Melalui Mataf 2025, Unisa menegaskan peran mahasiswa sebagai agen perubahan. Dengan bekal nilai keislaman, kemampuan berpikir kritis, dan semangat belajar sepanjang hayat, generasi muda diharapkan mampu menjaga akal sehat bangsa sekaligus membawa negeri menuju cita-cita "Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghaffur."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI