Konon, ketika berlangsungnya penindasan di Makkah, penghinaan dan penyiksaan, Nabi dan para Sahabat berencana Hijrah demi melindungi diri. Gua Tsur tempat Nabi dan Abu Bakar bersembunyi. Abu Bakar digigit ular saat melindungi Nabi yang sedang tidur lunglai. Tak kuat menahan sakit, air mata Abu Bakar jatuh ke pipi Nabi. Belum lagi, orang-orang Quraisy yang mencari. Hingga akhirnya, beliau bisa keluar dengan selamat bi idznillahi.
Sekilas memang peristiwa Hijrah menegangkan, menakutkan dan penuh dengan pengorbanan. Tetapi Hijrah menjadi modal awal yang sangat menentukan. Islam menjadi Negara yang disegan. Negara Islam dengan Negara lain dapat bersandingan. Juga tersusun aturan-atauran kenegaraan. Mulai saat itulah kehinaan Islam  lenyap oleh kebangkitan.
 Dari itu semua, sekiranya kita semua berinstropeksi diri meneladani semangat Hijrah, mulai dari tertimpa, tersiksa dan hina. Semua itu beliau lewati demi menggenggam kebebasan dari tangan penyiksa. Dengan artian kita tidak bisa menuai hasil baik untuk diri kita tanpa ada rasa susah dan payah.