Mohon tunggu...
Theresia Sumiyati
Theresia Sumiyati Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/theresiasumiyati8117

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak laki-laki. Senang membaca, menulis, dan bermain musik. Hidup terasa lebih indah dengan adanya bacaan, tulisan, dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pedasku Membuatmu Merindu

20 Mei 2023   15:12 Diperbarui: 20 Mei 2023   15:25 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pedasku Membuatmu Merindu

Kususuri jalan di pagi hari untuk mendapatkan sejuknya udara di kota Jambi. Aku berbagi senyuman dengan seorang ibu penyapu jalan, pekerja yang sudah mulai bekerja ketika matahari masih bersembunyi.

Jalan yang masih sepi membuat kakiku melangkah tanpa ragu. Tak khawatir dengan kendaraan yang tiba-tiba mengagetkan jantungku. Walaupun begitu aku tetap berhati-hati, karena kecelakaan bisa terjadi di jalan yang sepi.

Deretan warung makan kulewati, kubaca satu persatu. Harapanku ketika ada uang di kantong, aku sudah menetapkan pilihan warung mana yang akan kutuju.

Sebuah warung makan membuatku sejenak terkesima. Tulisan yang terpampang di depan warung yang sangat mencolok, itulah sebabnya.

"Pedasku membuatmu merindu," sungguh sangat menggoda. Tulisan ini langsung membawa bayangan kepada cabai dan sambal. Selanjutnya cabai itu membawa kenangan yang lebih mengarah ke sosok seorang wanita cantik di sebuah desa.

Tersebutlah sebuah sekolah di pelosok, perbatasan Jambi dan Sumatera Selatan. Sekolah yang berdiri di antara rumah penduduk dan hamparan pohon sawit. Wanita cantik ini adalah salah satu pengajar di sekolah itu.

Di sekitar sekolah tersisa lahan kosong. Bu guru TK itu memanfaatkan lahan tersebut untuk menanam cabai. Waktu yang ia miliki dan lahan yang tersedia telah menggerakkan hati pikiran serta tangan dan kakinya untuk bekerja.

Maka tertanamlah 60 batang cabai yang mulai menampakkan hasilnya. Buah cabai yang ranum, menggoda banyak orang untuk berdiri di situ, memetiknya sambil makan sebungkus gorengan. Sungguh sangat nikmat.

Tanaman cabai yang bisa mencapai 6 kali panenan ini memang memberikan hasil. Beberapa wali murid dan orang-orang yang ada di sekitar sekolah merasakan manfaatnya. Bisa membeli cabai tanpa harus pergi ke pasar yang tempatnya sangat jauh dan hanya hari Jumat saja pasar itu beroperasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun