Mohon tunggu...
Theresia Sumiyati
Theresia Sumiyati Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/theresiasumiyati8117

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak laki-laki. Senang membaca, menulis, dan bermain musik. Hidup terasa lebih indah dengan adanya bacaan, tulisan, dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bermain Angklung, Siapa Takut

27 Januari 2021   17:07 Diperbarui: 27 Januari 2021   17:10 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benda terbuat dari bambu itu telah lama menghuni gudang. Sejak diberlakukan BDR ( Belajar Dari Rumah) benda itu tak tersentuh lagi. Debu dan kesunyian menjadi teman di dalam gudang itu.

Namanya angklung, terbuat dari bambu. Alat musik tradisional dari Jawa Barat ini merupakan salah satu kekayaan budaya di Indonesia. Sangat merdu jika dimainkan dengan baik. Sebaliknya jika dimainkan asal-asalan akan merusak suasana. Dulu alat musik ini sering dimainkan oleh anak-anak kelas 1 dan 2 di SD Xaverius 2 Jambi, sebagai salah satu kegiatan di antara  ekstrakurikuler yang ada.

Karena murid tidak datang lagi ke sekolah, maka para guru mencoba untuk memainkan alat musik tersebut. Hal ini dilakukan dalam rangkaian acara pentas seni secara virtual.

Satu orang guru masing-masing bertanggung jawab dengan 1 angklung. Angklung tersebut harus dibunyikan sesuai dengan nada pada lagu. Lagu Ibu Pertiwi karangan Ismail Marzuki menjadi lagu pilihan untuk dimainkan dengan alat musik dari bambu tersebut.

Memang tidak bisa sekali pertemuan lagu itu bisa langsung dimainkan dengan baik. Perlu dilakukan latihan berkali-kali untuk mendapatkan suara yang merdu dan harmonis. Adanya  kerjasama yang baik dari masing-masing pemain angklung juga diperlukan. Tidak bisa semaunya sendiri dalam membunyikan alat musik itu. Semua harus patuh aturan, kapan dan pada nada apa angklung itu harus dibunyikan.

Selain itu, setiap pemain angklung harus konsentrasi. Tanpa konsentrasi, alat musik angklung akan kehilangan keindahannya. Misalnya saja, pada saat sebuah nada harus dibunyikan tetapi pemegang angklung tersebut melamun, pasti akan kacau. Lagu akan terhenti sebelum selesai. Demikian juga jika angklung dibunyikan sebelum nada yang dimaksud, juga akan menimbulkan kekacauan. Maka konsentrasi perlu diperhatikan dan dimiliki oleh setiap pemain angklung.

Ada kejadian yang membuat tawa pada saat latihan.  Karena sambil memikirkan yang lain maka ada yang lupa bahwa harus membunyikan angklung. Ada juga yang belum waktunya dimainkan, angklung sudah dibunyikan.

Ketika satu lagu berhasil dimainkan meskipun belum sempurna, tepuk tangan dan tawa girang menghias wajah para guru. Sebuah kebanggaan bisa membunyikan dengan benar alat musik angklung yang lama tak terdengar karena adanya wabah Corona.

Di balik kegiatan memainkan alat musik angklung ternyata ada beberapa hal yang didapatkan. Antara lain:

  • Kegembiraan
  • Kebersamaan
  • Belajar kerjasama
  • Belajar konsentrasi
  • Belajar patuh aturan

Semoga kegiatan yang baik ini bisa tetap dilakukan, agar memperoleh manfaat yang baik juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun