Mohon tunggu...
Theresia Sumiyati
Theresia Sumiyati Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/theresiasumiyati8117

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak laki-laki. Senang membaca, menulis, dan bermain musik. Hidup terasa lebih indah dengan adanya bacaan, tulisan, dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kupikir...

17 Januari 2021   04:56 Diperbarui: 17 Januari 2021   05:41 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kupikir...

Pada pertengahan bulan Maret tahun yang lalu sekolah libur secara tiba-tiba. Kupikir libur itu hanya akan berlangsung seminggu. Tetapi ternyata setelah berminggu-minggu rasanya masih seperti libur. Karena murid dan guru tidak bertemu di sekolah, hanya di rumah saja.

Pada bulan berikutnya muncul kebijaksanaan dari pemerintah tentang pembelajaran secara daring. Kupikir itu hanya akan berlangsung sampai akhir tahun pelajaran 2019/2020. Ternyata sampai saat ini ketika tahun ajaran baru menginjak semester dua, pembelajaran daring masih dilaksanakan. Kegiatan yang lain pun masih dibatasi, sedapat mungkin dilakukan di rumah masing-masing, untuk tetap menghindari kerumunan dan tetap menjaga jarak.

Saat merayakan Paskah yang hanya di rumah saja, kupikir ibadah online akan segera berakhir. Setelah disusul hari raya Idulfitri dan Waisak, kupikir virus corona akan segera menghilang. Tetapi ternyata sampai saat ini virus itu masih ada di sekitar kita. Bahkan semakin hari semakin banyak korban yang berjatuhan. PSBB dilaksanakan di beberapa kota. Zona merah ada di mana-mana.

Saat tahun ajaran 2020/2021 dibuka kuberpikir dan berharap suasana akan berubah. Diriku sebagai guru kelas 1 SD ingin melihat wajah-wajah dari murid baru itu. Wajah-wajah yang belum pernah kukenal dan mengenalku. Keinginan melihat mereka secara fisik ternyata masih terhalang pandemi yang entah kapan akan berakhir.

Ternyata pertemuan melalui dunia maya harus membuat diriku puas. Tak bisa lain yang dilakukan. Karena PTM(Pembelajaran Tatap Muka) tidak bisa dilaksanakan, berhubung keadaan tidak memungkinkan.

Saat tahun berganti tanpa tiupan terompet, kupikir bencana akan segera berakhir. Ternyata saat bulan pertama sampai pertengahan tak ada tanda-tanda covid-19 akan berakhir. Menurut berita yang kubaca ternyata kasus semakin meningkat.

Ternyata yang kupikirkan, yang kuharapkan, yang kuimpikan tidak sama dengan kenyataan. Hal yang  membuat diriku sadar bahwa yang diinginkan manusia sering tak seperti kehendak Allah Sang Pemilik Kehidupan.

Rencana Tuhan sering tidak dimengerti oleh manusia, tetapi manusia harus percaya bahwa rencana Tuhan itu pastilah sangat baik. (Yesaya 55 ayat 8, Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan).

             Tetap pasrah sesuai dengan titah allah, namun tak menyerah, tak boleh patah, tetap merendah, walau dalam keadaan susah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun