Mohon tunggu...
Theresia RE Manurung
Theresia RE Manurung Mohon Tunggu... Mahasiswa - A simple binoculars

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bukan Gosip Biasa

2 Mei 2021   05:20 Diperbarui: 2 Mei 2021   05:39 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Manusia yang merupakan makhluk sosial, tentu akan selalu berbaur dengan orang-orang lain. Baik dalam kehidupan berkeluarga, pekerjaan, bahkan dengan lingkungan sekitar seperti, tetangga. Cara berbaur kita dimulai dengan adanya diskusi mengenai sesuatu hal. Namun, namanya manusia memang tidak pernah lepas dari kesalahan, yah.


Di dalam setiap diskusi yang kita lakukan, kerap sekali kita memilih bahan diskusi yang menyenangkan dan memiliki energik untuk diperbincangkan agar perbincangan itu berlangsung lama. Namun, perbincangan itu tidak selalu membawa informasi yang baik, melainkan perbincangan yang membahas kekurang seseorang, atau sering dinamakan "Gosip". Membicarakan seseorang itu tidak salah, apabila ada yang dapat kita jadikan dasar membentuk ranah hidup kita yang lebih baik. Namun, yang sering terjadi justru berbanding terbalik. Kita membicarakan seseorang hingga mencari keburukannya, yang kemudian kita umbar dan menjadi dasar yang secara tidak langsung kita telah menjatuhkan nama baik orang tersebut.


Ketika kita bercerita, akan bersifat spontan mengalir bagaikan episode perfilman. Bercerita ini, itu, apa, kenapa, bagaimana, siapa, hingga semua terungkap dan diri kita tidak akan berhenti menggali isi cerita itu. Kemudian kita akan mengambil kesimpulan, jika dasar cerita baik, maka kesimpulan kita akan baik pula. Namun, jika perbincangan kita berargument negatif, kemungkinan yang terjadi adalah selisih paham antar kedua pihak.


Jika kita telurusi makna dari gossip, yang sederet dengan gibah atau gunjing, adalah obrolan atau humor kosong, biasanya berkaitan dengan urusan penting atau pribadi orang lain. Mengapa dikatakan kosong? Sekali lagi kami katakan karena biasanya gossip berakhir pada menelusuri kehidupan orang, yang sesungguhnya tidak patut diperbincangkan, karena itu umumnya bersifat privasi.


Umumnya, kita sudah mengetahui sifat gossip ini. Tetapi keseruan gossip ini tidak dapat terelakkan oleh kita bahwa akan selalu didasarkan rasa penasaran kita terhadap kehidupan orang terlalu kuat. Dan patut kita sadari pula, bahwa dasar dari rasa penasaran itu dikarenakan adanya rasa iri kita akan kehidupan orang lain. Dan aksi ini tidak cukup dalam dunia nyata, tetapi tampak juga dalam dunia net atau sering kita dengar dengan sebutan netizen. Dapat kita lihat pula dampaknya. "Netizen Indonesia adalah Netizen Paling Tidak Sopan Se-Asia", kalimat ini keluar dan jelas ditujukan pada Indonesia. Dilabeli dengan kata tidak sopan dan bahkan se-Asia, apakah ada membawa keuntungan bagi Indonesia?


Ada banyak obrolan tentang seorang tokoh, tetapi tidak menggeluti dalam apa yang menjadi keburukan tokoh tersebut. Karena mereka ingin menjadikan bahan inspirasi bagi drinya atau orang lain. Come on, guys... Stop iri, stop gossip. Bentuk kelompok obrolan yang hidup dan bermakna, sehingga gossip itu bukan lagi gossip biasa, melainkan kelompok obrolan yang berindikasi inspirasi atau hal-hal yang bersifat positif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun