Mentari Pagi Bersembunyi di Saat Peringatan Hari Guru NasionalÂ
Upsss, gerimis pagi datang, di hari Jumat, 25 November 2022. Hari bersejarah dan sekaligus juga sebagai hari kebanggaan bagi seluruh rekan guru tingkat dasar dan menengah baik dari sekolah negeri maupun swasta di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang. Karena hari ini,  bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-77 yang dilaksanakan di halaman  depan Kantor Walikota Pangkalpinang.
Kegiatan ini sebetulnya merupakan perhelatan tahunan yang sempat tertunda sejak dua tahun terakhir dikarenakan adanya Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negeri kita tercinta. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan memperingati HGN selalu dipromotori oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Pangkalpinang yang mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang.
Tampak pagi ini, halaman depan Kantor Walikota Pangkalpinang dipilih sebagai tempat yang sudah biasa digunakan untuk melakukan upacara berskala besar. Sejak pukul 06.30 wib halaman mulai dipadati oleh tamu undangan dan juga peserta upacara yang berasal dari berbagai sekolah SD, Â SMP, SMA/SMK yang ada di Kota Pangkalpinang.
Berbagai kesibukan para panitia yang terlibat, tampak sekali tidak memperdulikan cuaca yang sedikit kurag bersahabat. Rinai hujan yang turun seakan tidak dirasakan oleh mereka. Berbeda dengan para peserta yang mulai berkicau karena merasa khawatir dengan kesehatannya yang mendapatkan sentuhan mesra dari kristal bening yang turun dari langit.
Terdengar beberapa kali suara lantang, petugas pengatur barisan mempersiapkan dan merapikan barisan agar upacara dapat segera dimulai tepat pukul 07.00 wib sesuai dengan rencana yang telah disampaikan melalui satuan pendidikan masing-masing.
Setelah barisan peserta upacara rapi dan tertib, pemimpin upacara pun memberikan aba-aba agar peserta upacara bersiap menyambut kedatangan pembina upacara, yang tidak lain adalah Bapak Walikota Pangkalpinang, Dr. H. Maulan Aklil, S.I.P., M.Si.
Suasana menjadi hening seketika setelah orang nomor satu di Kota Pangkalpinang, telah berdiri dengan tegap dan bersahaja dalam balutan pakaian sederhana seragam PGRI, yang seakan ingin menjelaskan bahwa beliau selalu berada dan hadir ditengah-tengah kebahagiaan dan kedukaan guru di masa kini.Â
Perlahan tapi pasti, acara demi acara proses upacara berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Rinai hujan pun perlahan mulai menipis dan menghilang bersama tiupan sang bayu yang berhasil merayu hujan untuk pergi jauh meninggalkan prosesi sakral ini.
Tibalah puncak upacara yaitu menaikkan bendera merah putih, yang diiringi dengan musik drum band dengan penuh hikmat dan hormat. Setelah prosesi menaikkan bendera, ada sedikit terbersit rasa kecewa dari seluruh insan yang menyaksikan proses tersebut. Hal ini bukan disebabkan karena ketidaksiapan para petugas, melainkan karena faktor cuaca yang kurang bersahabat. Yah, kibaran bendera tidak sepenuh berkibar dengan sempurna. Mungkin tiupan lembut sang bayu yang menyebabkan bendera seakan melayang terbawa rayuan sang bayu sehingga membuat bendera berputar dan semakin melilit pada tali.
Meskipun demikian yang terjadi, Puji Tuhan tidaklah menyurutkan semangat seluruh petugas, para undangan dan juga peserta untuk melanjutkan dan menyelesaikan prosesi hingga selesai.