Halo sahabat seluruh tanah air, Saya, Theresia Hilda dari Samarinda, Kalimantan Timur.
Kali ini izinkanlah saya bercerita sedikit mengenai kegiatan yang saya ikuti saat ini, yakni DOGMIT. DOGMIT ini kepanjangan dari Diklat Online Guru Melek IT. Saya rasa dari kepanjangannya sudah bisa diperkirakan bahwa diklat ini ditujukan untuk semua guru agar bisa IT.Â
Diklat ini berbentuk e-trainning yang artinya peserta diklat tidak duduk dalam satu ruangan melainkan dilakukan secara online dimana kelas atau pembelajarannya melalui jaringan internet yang tiap hari dapat diakses sesuai dengan waktu peserta didik. Diklat kali ini mengambil judul Inovasi Pembelajaran QuizWord interaktif, SideBook, NoHand, dan Coverbox untuk Pendidikan.
Saya telah mengikuti beberapa kali diklat bersama DOGMIT. Guru dalam kelas bernama Bapak Sukani yang juga adalah Guru salah satu SMK di Jakarta. Tutorial yang beliau berikan sangat mudah dimengerti dan tidak terkesan menggurui. Berdasarkan pengalaman saya mengikuti diklat-diklat sebelumnya, diklat ini sangat mudah untuk dipahami materinya dan cara pembelajarannyapun menyenangkan walau banyak tugas atau latihan yang harus dikerjakan ditengah kesibukan sehari-hari yang juga menyita waktu.
Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari mengikuti diklat online ini. Yang jelas berbeda dari diklat konvensional adalah kemerdekaan waktu dimana peserta diklat bisa mengatur sendiri waktu belajarnya menyesuaikan dengan kesibukkan masing-masing. Keuntungan tambahan dari diklat online ini adalah pertemanan dan berbagi pengalaman dengan guru dari seluruh penjuru tanah air. Dalam kelas diklat saya kali ini, saya mendapatkan lebih dari satu orang teman satu provinsi dan beberapa teman lain yang berasal dari luar pulau.
Harapan saya untuk diklat kali ini adalah saya dapat menghasilkan ujian online yang menarik sehingga anak didik saya tidak lagi merasa takut atau tidak senang jika ulangan. Ulangan online pada saat ini tentulah sangat menarik bagi peserta didik apalagi jika ulangannya dapat dilakukan melalui handphone atau telepon genggam. Saat ini hampir sedikit sekali orang yang tidak memiliki handphone terutama para peserta didik. Mereka telah terbiasa menggunakan gawai. Maka metode pembelajaranpun sebaiknya dibuat menyesuaikan teknologi yang ada pada saat ini.
Demikian sedikit cerita saya mengenai kegiatan yang saya lakukan saat ini. Senang bisa berbagi.
