Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ziarah Kubur: Emang Bermanfaat?

15 Maret 2023   12:21 Diperbarui: 15 Maret 2023   12:21 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ziarah Kubur, Sumber : https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/13/160500765/sejarah-tradisi-ziarah-kubur-saat-lebaran-dan-hukumnya?page=all

Kita banyak mendapati masyarakat sering kali melakukan ziarah kubur. Bahkan ada yang bersama rombongan untuk melakukan ziarah ditempat tertentu. Tak jarang, ziarah yang dilakukan bisa menempuh jarak antar kota antar propinsi.

Lantas, apakah ziarah kubur bermanfaat?

Diantara sunnah yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam dan diperintahkan adalah ziarah kubur. Diriwayatkan dari sahabat Buraidah Radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Saya pernah melarang kalian berziarah kubur. Sekarang telah diizinkan untuk Muhammad menziarahi makam ibunya, maka berziarahlah, karena (berziarah kubur itu) dapat mengingatkan akhirat." (HR. Tirmidzi no. 1054, dinilai sahih oleh Al-Albani)

Pada awal-awal Islam, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memang melarang kaum muslimin untuk melakukan ziarah kubur. Mengapa demikian? Karena pada masa yang dekat dengan zaman Jahiliyah, banyak umat-umat terdahulu terjerumus dalam kesyirikan.

Diantara penyebab timbulnya kesyirikan saat berziarah adalah berlebih-lebihan dalam mensikapi kuburan. Syaikh Muhammad At Tamimi di dalam kitabut tauhid menjelaskan bahwasanya penyebab kekufuran anak manusia dan mereka meninggalkan agamanya adalah berlebih-lebihan terhadap orang Shalih.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Dan mereka berkata, "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, suwa', yaghuts, ya'uq, dan nasr." (QS. Nuh: 23)

Dalam kitab Shahih dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma tentang firman Allah Ta'ala diatas, Ia berkata, "Itu adalah nama laki-laki saleh dari kalangan kaum Nuh 'alaihis salam. Saat mereka wafat, maka setan membisikkan mereka untuk membuatkan patung-patung di majlis-majlis mereka (berkumpul) dan memberinya nama dengan nama-nama orang saleh itu. Mereka pun melakukannya, namun masih belum disembah, tetapi setelah mereka wafat dan ilmu (agama) dilupakan, maka patug-patung itu pun disembah."

Sebagaimana yang terjadi pada umat Nasrani yang berlebih-lebihan kepada Nabi Isa, orang-orang Yahudi yang berlebih-lebihan kepada Uzair Alaihisalam dan sebagaimana kesesatan serta kesyirikan yang terjadi pada kaum Nabi Nuh Alaihisalam, maka pada awal Islam Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam melarang para sahabat untuk melakukan ziarah kubur.

Tatkala akidah para sahabat telah kuat, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan kepada mereka untuk melakukan ziarah kubur karena pada ziarah kubur memiliki banyak manfaat. Diantaranya adalah manfaat untuk yang berziarah dan manfaat bagi yang diziarahi.

Manfaat bagi peziarah kubur yaitu melembutkan hati, menghilangkan kesombongan, menghilangkan ketamakan terhadap dunia dan mengingatkan kepada kematian dan hari akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun