Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Firman Tuhan dan Kehendak-Nya (Yesaya 55:10-13)

6 Desember 2022   00:38 Diperbarui: 6 Desember 2022   00:49 2092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Alkitab tua berbahasa Inggris. Sumber: Pixabay / cgrape

"Sebab seperti hujan dan salju yang turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulutku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan. Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemahsyuran dari TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap." (Yesaya 55:10-13)

Kompasianer yang terkasih, gereja-gereja Reformasi mengakui tiga bentuk dari firman Tuhan. Pertama, firman yang hidup menunjuk kepada diri Kristus. Kedua, firman yang tertulis yaitu Alkitab. Ketiga, firman yang diberitakan yang menunjuk kepada khotbah. Sebagai seorang gembala sidang, saya menyampaikan firman Tuhan yang terambil dari Alkitab, di mana Kristus menjadi pokok pengajaran dan kesaksian kepada jemaat yang saya layani.

Firman Tuhan tidak bisa dipisahkan dengan hakikat Allah itu sendiri sebagai satu kesatuan dengan Allah, karena firman Tuhan mencerminkan pikiran, hikmat, dan kehendak Allah. Tindakan Allah menyatakan maksud, kehendak, rencana dan kebijaksanaan-Nya.

Apa yang disampaikan oleh ayat pokok kita, bahwa firman Tuhan itulah yang memberikan kehidupan kepada manusia. Firman Tuhan itu digambarkan sebagai sumber kebutuhan hidup dan sumber usaha manusia (ayat 10).

Pada ayat 11, dikatakan bahwa firman yang keluar dari mulut Tuhan tidak akan kembali kepada-Nya dengan sia-sia karena Ia menjamin firman-Nya itu akan melakukan kehendak-Nya dan akan berhasil dalam apa yang Ia suruhkan kepadanya. Garis bawahi kata melakukan dan berhasil.

Di ayat 12, inilah tujuan dari kehendak Allah yang utama dari firman yang melakukan dan yang berhasil yaitu dengan adanya ibadah. Kisah Injil berbicara tentang pemulihan dari ibadah yang benar, tujuan dari hidup kita yaitu beribadah kepada Allah. Tujuan utama pembebasan Israel dari tanah Mesir ialah umat Israel beribadah kepada Tuhan (Kel. 4:23).

Tidak ada sukacita dan damai sejati dalam hidup manusia di luar persekutuannya dengan Allah. Jadi, tujuan dari firman Tuhan yang disampaikan adalah ibadah jemaat yang menghormati Allah dan membentuk kehidupan mereka.

Nah, perhatikan di ayat 13. Bagian ini menggunakan gambaran kata yang aneh. Metafora tentang firman Tuhan yang hidup secara keseluruhan adalah turunnya hujan dan turunnya salju. Di sinilah keanehannya.

Normalnya, jika semak duri dan kecubung diberi hujan dan salju, maka keduanya akan bertumbuh lebih besar. Tetapi tidak demikian dengan firman Tuhan. Ketika hujan dan salju jatuh ke semak duri dan kecubung, hasilnya adalah sesuatu yang berbeda yaitu tumbuhnya pohon sanobar dan pohon murad.

Ketika firman Tuhan diajarkan dengan setia oleh hamba Tuhan dan didengarkan atau dibaca oleh jemaat dan dihembusi oleh Roh Kudus, maka hidup hamba Tuhan dan jemaat itu pasti menjadi berbeda. Tujuan dari kehendak Allah adalah kehidupan yang diubahkan secara radikal karena pusat ibadah dari kehidupan tersebut telah direbut kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun