Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tempat yang Teraman di Bumi (Mazmur 27:4-6)

5 Oktober 2022   21:26 Diperbarui: 5 Oktober 2022   21:31 3424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pondok kapel dengan pemandangan alam. Sumber: Pexels / Tobi

"Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu. Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak sorai, aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN" (Mazmur 27:4-6).

Kompasianer yang terkasih, saya pernah menonton film-film Holywood maupun di Youtube bahwa ada banyak rumah yang dibangun manusia untuk melindungi dirinya dari penjahat, bencana, nuklir bahkan hari kiamat! Dari tontonan tersebut ada rumah yang fiksi, tetapi ada juga yang benar-benar nyata. Saya sering melihat rumah-rumah yang terkurung dengan pagar yang menutupi rumah bahkan jendelanya diberikan terali besi, dan beberapa kali saya melihat di berita tentang kebakaran yang menewaskan penghuni rumah karena tidak bisa melarikan diri keluar. Tragis.

Hal ini menunjukkan betapa manusia tidak memiliki rasa aman dan hidupnya dikuasai ketakutan, entah takut akan dirinya sendiri atau akan harta bendanya. Meskipun seseorang beragama Kristen, tetapi jika ia tidak memahami firman Tuhan yang tertulis di Alkitabnya, maka ia tidak dapat mengalami apa yang seharusnya dialami umat Tuhan, khususnya Daud yang pada pembahasan sebelumnya dengan judul "Hilangnya Rasa Takut" yaitu bahwa Daud terintegrasi dengan TUHAN (Mzm. 27:1-3) dan kita yang terintegrasi dengan Tuhan Yesus dan firman-Nya (Yoh. 15:1-8).

Sekarang kita maju ke ayat 4-6. Sebagai orang yang kenyang dengan peperangan dan berhadapan dengan banyak musuh, Daud juga banyak pengalaman mengenai tempat-tempat yang selama dalam pengejaran musuh ia bisa bersembunyi. Tetapi, dari banyak Mazmur yang Daud tulis, khususnya di ayat 4-6 ini, kita mendapati apa yang dimaksud dengan tempat yang teraman di muka bumi yang menjadi tema hari ini (seri ke 2 dari 3 seri Mazmur 27).

Perhatikan ayat 4, dibuka dengan "Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini". Dari kata kerja Ibraninya ayat itu menjadi: "Satu hal telah kuminta dari TUHAN, itulah yang terus menerus kuingini". Jadi, Daud memintanya sekali saja, tetapi hasrat di dalam dirinya terus menerus bergelora. Apakah yang diminta Daud dari atau kepada Tuhan? Pertama, diam di rumah TUHAN. Kedua, menyaksikan kemurahan TUHAN. Ketiga, menikmati bait-Nya. Ketiganya menggunakan kata kerja berbentuk infinitive construct yang menunjukkan suatu perbuatan tanpa batasan waktu. Itu sebabnya Daud berkeinginan untuk melakukan ketiga hal tersebut dengan komitmen 'seumur hidupku'. Jadi, kerinduan beribadah itu membutuhkan komitmen seumur hidup.

Di ayat 5 menunjukkan kesadaran Daud bahwa selama ia berperang dan mencari tempat perlindungan ketika ia dikejar musuh bukanlah kota benteng yang biasa dipakai pada umumnya, tetapi tempat yang teraman baginya adalah pondok atau kemah Tuhan. Pondok atau kemah merupakan tempat tinggal yang tidak bisa dijadikan tempat perlindungan karena konstruksinya tidak kuat. Akan tetapi, di pondok atau kemah itu ada Tuhan yang berdiam di sana. Itu sebabnya, Daud dengan yakin berkata bahwa TUHAN akan melindunginya, TUHAN akan menyembunyikannya dan TUHAN akan mengangkatnya terus menerus ketika ia berada di dalam pondok atau kemah-Nya. Dengan demikian, Daud menegaskan bahwa persekutuan dengan TUHAN itulah yang membuat dia menerima ketiga bantuan tersebut sehingga dirinya merasa aman dan tenteram.

Akhirnya di ayat 6, dengan jaminan TUHAN atas dirinya, maka Daud akan berjalan dengan kepala tegak mengatasi musuh-musuh yang mengelilinginya. Kemenangan pertempuran Daud ternyata dimulai dari dalam hadirat Tuhan! Oleh karena TUHAN telah menolongnya, maka Daud akan mempersembahkan korban berupa: sorak sorai (teriakan sukacita), menyanyikan pujian (tanpa alat musik) dan bermazmur (menyanyi dengan musik) bagi TUHAN. Haleluya!

Bagi kita umat Kristen Perjanjian Baru, bait Allah yang kudus itulah kita, jemaat Tuhan (1 Kor. 3:16-17); bait Roh Kudus itulah tubuh kita (1 Kor. 6:19) di mana Roh Allah atau Roh Kudus berdiam. Jadi, ketika kita sadar bahwa kerinduan Daud akan rumah, bait, pondok dan kemah-Nya Tuhan di mana ia ingin seumur hidupnya berdiam untuk bersekutu dengan Allah, bagaimana dengan kita? Hari-hari ini rumah Tuhan yaitu gereja sudah bisa kita datangi untuk beribadah, tetapi ingat: tubuh kita adalah bait Allah yang terpenting, gedung gereja bukanlah tempat teraman apalagi rumah tempat tinggal kita.

Roh Kudus ada di dalam Kompasianer dan saya, saat ini tidak perlu pergi jauh, cukup di tempat duduk atau di tempat tidur, mari kita panggil nama Yesus, dan Roh Kudus akan memimpin kita untuk berdoa sesuai dengan kehendak Allah yang menjadi kebutuhan kita. Rumah Tuhan yaitu tubuh kita adalah tempat teraman di bumi karena Allah hadir di dalam kita, di dalam doa kita, seumur hidup kita. Demikian pelajaran Alkitab dan renungan hari ini. Selamat berkarya Kompasianer yang terkasih, sampai jumpa pada seri berikutnya. Tuhan Yesus memberkati, haleluya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun