Suatu hari, saya sedang bosan dan merasa bingung ingin membahas apa di akun @tentangEropa secara saya adalah seorang admin di akun tersebut dan berdiri secara independen oleh saya sendiri. Lalu saya membuka salah satu fanpage di FB anti fans K-Pop, weaboo (orang yang sok jejepangan padahal bukan orang Jepang) dan beberapa fanpage anti-anti lainnya untuk mengusir kebosanan dengan cara menertawakan komentar-komentar yang ada sekaligus miris.
Ya, menyenangkan melihat kebodohan mereka sekaligus miris karena tidak ada etika dalam komentar, bahkan terkadang baik admin maupun komentator juga berkata-kata kasar dan merasa diri yang paling benar hanya karena idolanya dihina atau nggak suka sama orang yang nggak ngefans sama idolanya atau dikritik yang sebenarnya sangat logis. Mentang-mentang ini adalah dunia maya, jadi bisa berkata dengan seenaknya.
Saya jadi ingat perkataan kakak kelas saya, sebut saya namanya Snape (hehe..) pernah protes di salah satu grup mengenai anak jaman sekarang yang super tersinggungan, disenggol sedikit langsung keluar kata makian, binatang dan sebagainya. Sampai segitunya hanya untuk membela idola yang belum tentu peduli dengan kita. Sebagai contoh, di salah satu FP yang bertemakan anti K-Pop ada seorang K-Popers yang menulis statement seperti ini:
“Heh! Dasar kuno dan tolol, sukanya Habibie dan Ainun, kayak alay aja. Mending suka drama Korea, ada pesan moralnya dan modern. Hanya orang tolol yang nggak suka K-Pop.”
[[Contoh orang yang bisanya hanya melihat sisi bagusnya budaya luar tetapi tidak bisa melihat kebaikan Indonesia.]]
Dan ada juga statement di FP yang sengaja menyindir para fans anime karbitan yang dilakukan oleh orang yang sama sekali tidak terima:
“HEH! Admin g***** diem aja deh! Nggak usah banyak b***t! Pasti adminnya nggak pernah sekolah. Nggak usah ikut campur urusan orang!”
[[Omongan kasar yang tidak pantas diucapkan oleh seorang pelajar. True story, yang bilang ini masih SMP kelas satu.]]
Padahal mungkin status admin yang bersangkutan bukan untuknya tetapi untuk orang lain dan sayang banyak orang yang merasa demikian akhirnya mereka malah marah-marah bahkan mengeluarkan makian yang tidak pantas. Demi mempertahankan kefanatikannya, fans ababil ini rela memaki kegemaran orang lain yang dianggapnya tidak sesuai dengan dirinya. Seringkali malah menghina bangsa kita sendiri dan menganggap apa yang kita sukai (kebanyakan yang berbau Korea, Jepang dan Amerika) kastanya lebih tinggi padahal nggak ada pengaruh sama sekali, sama saja.
Dulu sebelum internet seperti sekarang, fans Korea/Jepang/Amerika atau yang lainnya saling menghormati selera orang bahkan saling memberi informasi dan menghargai perbedaan tetapi sekarang bisa dilihat bila berbeda selera saja saling memaki di internet dengan kata-kata kasar bahkan di kehidupan nyata saling menjauhi satu sama lain. Seperti pengalaman saya, dijauhi karena saya nggak suka dengan yang namanya yadong/yaoi (homoseksual) di fandom K-Pop dan J-lovers dan saya cuek-cuek saja soalnya melanggar norma agama dan nggak sesuai dengan ketimuran.
Pengalaman saya saja, saya paling malas bergabung ke dalam komunitas fans club karena orang-orangnya sekarang mayoritas anak-anak SMP-SMA yang masih labil dan ngomong seenak jidat. Menghina orang dewasa yang dianggap kuno, mencela fisik orang (sad story, ini ulah beberapa cosplayer Indonesia dan saya jadi korban). Pernah di AFA 2012 di PRJ saya mau dihajar oleh beberapa cosplayer yang dendam sama saya karena saya tidak mau bergabung dengan mereka dan saya pernah mengkritik mereka dengan cara baik-baik. Untung kakak saya datang dan langsung menyeret saya dari kerumunan.
Duh, please deh. Lama-lama bangsa Indonesia bisa pecah kalau orang-orangnya pada era tersinggungan kalau masalah sepele aja bikin ribut begini. Apa susahnya sih menghargai orang lain, toh orang itu juga punya HAK yang sama untuk suka sesuatu. Contoh yang diatas itu bukan berarti saya benci terhadap hal tersebut tetapi memang yang saya temui memang kenyataan adanya. Kalau Korea saya suka beberapa lagunya, Jepang saya suka anime lama dan kalau Amerika, sulit dijelaskan karena terlalu banyak.
Sorry, ini uneg-uneg saya setiap saya melihat fans sekarang yang super tersinggungan. Apa mereka nggak sadar apa yang mereka lakukan bisa merusak nama baik idolanya sendiri. Ada kan fandom tertentu yang idolanya dihina karena kelakuan fansnya yang suka bikin fanwar dimana-mana.
Masing-masing kita instropeksi diri dan jadi fans yang sehat. Nggak usah tersinggungan, nggak ada untungnya buat kita.
Sekali lagi, nggak semua fans seperti itu tetapi mayoritasnya adalah seperti itu. Harap dibaca dengan baik dan benar.
Salam cinta dari Carl, have a nice Saturday night.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI