Selain kerap disebut sebagai "Pemimpin Abadi Sarekat Islam" dan "Raja Jawa Tanpa Mahkota", HOS Tjokroaminoto juga terkenal akan pemikiran-pemikirannya. Salah satunya adalah gagasan Sosialisme berlandaskan Islam yang menurutnya paling ideal.
Raden Mas Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Tjokroaminoto adalah seorang pendiri bangsa dan pahlawan nasional Indonesia. Kiprahnya dalam memperjuangkan kemerdekaan tidak bisa dianggap remeh. Katakanlah melalui organisasi pergerakan nasional Sarekat Islam (SI) yang ia pimpin juga melalui murid-muridnya yang kelak menjadi tokoh bangsa dengan berbagai macam ideologi. Ir.Soekarno sang Proklamator Kemerdekaan yang nasionalis, Kartosoewirjo yang berambisi mendirikan Negara Islam Indonesia, dan tokoh-tokoh komunis seperti Semaoen, Musso, dan Alimin.
Sebelum berkiprah di SI, Tjokroaminoto awalnya adalah seorang pegawai administratif di Ngawi, Jawa Timur dan juru tulis di Firma Inggris Kooy & Co. Ia juga pernah menjadi pegawai pabrik gula di Surabaya sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Sarekat Dagang Islam (SDI) yang kala itu dipimpin Haji Samanhoedi. Tjokroaminoto kemudian memutuskan untuk mengubah nama SDI menjadi SI (Sarekat Islam) agar jangkauannya lebih luas lagi dan meliputi bidang Sosial Politik. Pada saat itu juga Tjokroaminoto terpilih menjadi ketua umum SI sekaligus memindahkan kantor pusat SI dari Solo ke Surabaya.
Perjuangan Tjokroaminoto dimulai dari sini. Salah satu bentuk perjuangannya adalah melalui gagasan-gagasannya seperti sistem pemerintahan sendiri atau Zelfbestuur, mencetuskan ide kemerdekaan Indonesia dengan tegas saat kongres SI di Bandung, dan menjadi orang Jawa pertama di dewan Volkskraad. Selain itu, Tjokroaminoto juga gemar menuangkan pemikirannya melalui tulisannya. Ia sering menulis untuk berbagai surat kabar seperti Oetusan Hindia dan Bintang Soerabaja. Salah satu karyanya yang paling besar adalah Islam dan Sosialisme. Sebuah buku yang membahas gagasan penyatuan paham Islamisme dan Sosialisme yang tengah bersemi di tanah air.
Sosialisme adalah sebuah pemahaman politik ekonomi yang mengisyaratkan kepemilikan bersama terhadap alat produksi. Jika dikaji lebih dalam, maka Sosialisme identik dengan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Sejak Nabi memegang penuh kekuasaan negara, maka negara itu diatur secara sosialis yang berdasarkan agama Islam. Islam adalah agama yang cinta damai sehingga teori Sosialisme adalah yang paling mendekati ajaran tersebut. Tjokroaminoto juga menegaskan bahwa kapitalisme merupakan suatu kejahatan yang harus diakhiri. Dikarenakan kapitalisme berlawanan dengan prinsip kebersamaan yang nabi ajarkan. Kapitalisme dinilai sebagai paham yang individualis dan egois karena hanya berfokus untuk memperkaya diri sendiri tanpa memperdulikan orang lain.
Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 213 yang penggalan ayatnya berarti, “Sesungguhnya seluruh umat manusia itu bersaudara”. Penggalan ayat ini yang menjadi dasar Sosialisme Islam. Kita sebagai manusia adalah satu kesatuan antara satu dengan yang lain oleh karena itu kita juga bertanggung jawab dalam mencapai keselamatan bagi mereka semua.
Salah satu perintah Allah SWT yang bersifat sosialistik adalah ibadah Shalat Jum’at dan hari raya Idul Fitri serta Idul Adha. Allah memerintahkan seluruh laki-laki tidak peduli kaya maupun miskin untuk menjalankan shalat Jum’at di masjid terdekat. Sungguh indah karena Islam tidak memandang perbedaan. Selain itu juga dalam setahun setidaknya dua kali kita melaksanakan Ibadah Sholat Eid. Disini seluruh muslim yang tinggal sekota atau sedesa berkumpul di satu lapangan besar untuk Ibadah Eid. Selepasnya ketika pulang, kita saling mengunjungi rumah masing-masing dan saling memaafkan satu sama lain. Sungguh indah bukan? Itu adalah salah satu dari sekian banyak bentuk sosialisme dalam Islam.
Dari segi ekonomi, Nabi Muhammad SAW menyuruh kita untuk bersikap dermawan dengan asas-asas sosialistik. Allah SWT dalam Al-Qur’an juga sering memerintahkan hambanya untuk memberi sedekah. Sedekah sendiri terdapat dua macam, yakni sedekah yang bergantung kemauan sendiri, dan sedekah wajib yang biasa disebut zakat. Terdapat 8 orang yang berhak menerima zakat diantaranya adalah orang fakir miskin. Dari sistem sedekah ini akan timbul rasa sosialisme yang besar dalam diri kita. Akan muncul rasa ridha mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan sendiri dam menuntun perasaan orang agar tidak menganggap kemiskinan sebagai hal yang hina.
Menurut Tjokroaminoto, terdapat 3 asas besar sosialisme yang ideal yakni kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan. Ketiga asas ini dimasukkan dalam banyak peraturan islam.
