Mohon tunggu...
Thedrick Gregory Tedjaseputera
Thedrick Gregory Tedjaseputera Mohon Tunggu... Siswa SMA

hobi basket

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Bahaya yang Mengintai Setiap Pemain Basket

26 April 2025   16:20 Diperbarui: 26 April 2025   16:20 4351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Basket itu seru,  cepat, penuh adrenalin, dan menguji batas kemampuan fisik. Tapi di balik semua aksi keren di lapangan, ada satu hal yang terus membayangi para pemain, dari liga sekolah hingga level profesional: cedera lutut dan pergelangan kaki.

Masalah ini bukan sekadar insiden biasa. Cedera di dua bagian tubuh ini jadi penyebab utama banyak pemain harus rehat panjang, bahkan kadang-kadang harus merelakan karier impian mereka.
Saat kita lihat pemain melompat untuk slam dunk atau mengubah arah secara tiba-tiba saat fast break, sebenarnya sendi mereka sedang menanggung beban luar biasa. Sedikit saja salah tumpuan, satu benturan kecil, atau kelelahan otot, semuanya bisa berakhir menjadi cedera serius.

Ada banyak faktor pemicunya. Kelelahan setelah pertandingan berat, sepatu yang sudah kehilangan daya cengkeram, hingga sekadar ketergesaan untuk mengejar poin bisa membuat kontrol tubuh menurun drastis. Bahkan kadang pemain lupa, bahwa teknik mendarat itu sama pentingnya dengan teknik menembak atau dribble.

Akibat dari cedera ini tentu saja tidak main-main. Bukan hanya absen satu atau dua pertandingan, tapi kadang membutuhkan operasi, rehabilitasi panjang, dan perjuangan mental yang berat untuk kembali percaya diri di lapangan. Banyak pemain hebat yang akhirnya kehilangan performa terbaiknya setelah cedera ACL atau pergelangan kaki yang parah.

Tapi tentu saja, cedera bukan sesuatu yang harus kita terima begitu saja.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Memperkuat otot-otot di sekitar lutut dan pergelangan kaki adalah pondasi pertama. Latihan keseimbangan dan propriosepsi bisa membantu tubuh merespons gerakan mendadak lebih baik. Jangan lupa soal pemanasan dan pendinginan yang sering dianggap remeh, padahal vital untuk menjaga kelenturan otot. Dan, tentu saja, memilih sepatu basket dengan dukungan pergelangan yang kuat, bukan hanya karena modelnya keren.

Kalau cedera tetap terjadi, jangan buru-buru ingin kembali ke lapangan. Sering kali, kesabaran dalam menjalani program rehabilitasi justru menentukan apakah seorang pemain bisa kembali ke performa puncak atau justru memperparah cederanya.

Cedera lutut dan pergelangan kaki mungkin musuh lama di dunia basket. Tapi dengan perhatian serius, kesabaran, dan disiplin, kita bisa mengurangi risikonya dan membantu pemain bertahan lebih lama di dunia yang mereka cintai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun