Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Paradigma Berpikir untuk Menyelesaikan Semua Masalah

18 Oktober 2020   12:56 Diperbarui: 25 Oktober 2020   01:44 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai contoh, ada seorang pemuda jomblo yang belum punya pekerjaan. Dia sedang naksir seorang wanita tetapi diberikan syarat harus kerja dan punya penghasilan tetap. Di desa tempatnya tinggal banyak sekali ragam buah-buahan seperti mangga, nanas, melon, semangka dan sebagainya.

Karena harus punya penghasilan akhirnya pemuda ini memilih untuk menjadi penjual mangga atau penjual melon atau penjual semangka. Dengan harapan menjadi penjual buah bisa memberikan penghasilan untuk melamar sang wanita.

Cara Berpikir Kumulatif

Berbeda dengan deklaratif, kalau cara berpikir kumulatif menggunakan kata dasar "Dan". Jadi cara berpikir model ini memiliki opsi penyelesaian masalah yang sedikit lebih banyak dari cara pertama. 

Kita lanjutkan contoh pemuda diatas. Dengan menggunakan cara berpkir kumulatif, maka dia akan memilih untuk membuka toko buah kemudian menjual buah mangga dan nanas dan melon dan semangka. Semakin banyak ragam buah yang dijual harapannya penghasilan yang didapatkan lebih besar.

Cara Berpikir Serial

Level ini sudah masuk kategori tinggi. Orang dengan cara berpkir serial menggunakan kata dasar "Jika... Maka...". Dengan model berpikir serial seseorang mempunyai alternatif pilihan yang banyak dalam menyelesaikan masalah. Selanjutnya bahkan bisa menciptakan sebuah kreasi dari proses mengolah tantangan dan masalah yang dihadapi.

Tidak hanya toko menjual buah-buah segar, jika pemuda tersebut menggunakan cara berpikir serial maka dia bisa mengkreasikan parsel buah. Karena buah yang dibentuk parsel memiliki nilai lebih dibandingkan dijual per klio saja. Atau bisa juga mengolah buah-buah menjadi jus seperti jus mangga, jus semangka, jus melon dan lain-lain.

Cara Berpikir Paralel

Merupakan cara berpikir yang paling tinggi tingkatannya. Cara berpikir paralel menggunakan kata dasar "Jika... Maka..." tetapi dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan berpikir paralel seseorang dapat sangat efektif dan efisien dalam menyelesaikan masalah dan tantangan hidup.

Kembali pada contoh pemuda diatas. Ketika dia menggunakan cara berpikir paralel, tidak hanya jenis buah dan/atau produk buah saja yang dijual. Dia bahkan mempertimbangkan musim buahnya yang lagi ramai apa saja. Misalnya, jika musim kemarau maka akan berjualan buah semangka, melon dan membuat jus buah segar. Selain itu juga bisa mengolah buah menjadi rujak buah. Sehingga alternatif "jika... maka..." nya banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun