Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Narasi" Realitas dalam Sebuah Proses Mencari Kebenaran

30 November 2020   12:43 Diperbarui: 3 Desember 2020   16:53 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash | ilustrasi menulis narasi

Kepentingan yang saling bergesekan antar manusia atau kelompok tertentu karena perbedaan landasan moral inilah yang kemudian memicu timbulnya konflik.

Apalagi jika landasan moral yang dianut merupakan program dari sejak kecil baik dari keluarga, lingkungan atau agama, hal itu bisa membuat seseorang bisa secara total menilai orang lain salah dan menganggap dirinya paling benar. Padahal simpelnya perbedaan yang terjadi hanya karena landasan moral yang dipakai itu tidak sama.

Oleh sebab itu agar kita dapat terhindar dari konflik, sangat perlu untuk memahami teori landasan moral di atas. Dengan begitu kita tidak lagi terjebak dalam "keakuan absolut". Kita akan menjadi orang yang lebih bijak dalam melihat benar dan salah. 

Karena sejujurnya menurut saya konflik atas dasar perbedaan landasan moral sangat merugikan dan tidak perlu terjadi. 

Setiap orang memiliki narasi atas kebenaran yang diakui. Alangkah indahnya jika perbedaan itu kita jadikan khazanah yang memperindah dunia. Kalaupun ada gesekan, maka komunikasikan dengan baik bukannya asal mencaci-maki atau saling menyalahkan.

"Berbeda itu indah karena dapat mempertajam wawasan kita" The Architect

-AP-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun