Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Shandy "Midun" Nayoan, Kini Dosen di UG

29 Januari 2016   07:55 Diperbarui: 4 April 2017   17:42 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dokumen Pribadi / Erdonis"][/caption]Kamis 28 Januari 2016 ketika mengantar kemenakan Erdonis Erdwan ke Kampus Universitas Gunadarma (UG) Margonda Depok tak disangka bersua si Midun.  Kami bersua di Gedung 2 lantai 2 setelah sebelumnya berpapasan di area kampus. Dony berbisik kepada awak, "kalau ngak salah itu Shandy Nayoan, Pak Etek" Awak melirik ke sosok tinggi besar dan ganteng, tiba tiba ingatan melayang jauh ke kisah perasaian (penderitaan) si Midun.

Shandy " Midun " Nayoan sejak Semester Ganjil 2015 terdaftar sebagai Dosen Universitas Gunadarma.  Pemeran film fenomenal Sengsara Membawa Nikmat ini sedang mengurus NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) didampingi oleh Pak Fuad Dosen Senior UG.  Sambil menunggu giliran menghadap Ibu Sari Bagian Kepegawaian UG dalam rangka pengurusan administrasi lamaran menjadi Dosen untuk Dony, awak menyapa Shandy. Rasanya nyambung berbicara denagn sesama Dosen di Universitas peringkat ke -11 Nasional ini.  Sayang kami berbeda hari dan kampus sehingga jarang bersua, justru  di kampus Margonda takdir menentukan kami berkenalan.

Pertanyaan awak pertama yang meluncur " Kenapa Artis kondang mau menjadi Dosen?". Shandy dengan serius mengatakan bahwa dia ingin berbagi kepada mahasiswa yang tak pelak juga adalah generasi muda penerus bangsa. Berbagi versi artis kelahiran 1970 ini bermakna, ingin ikut serta menanamkan Nilai Nilai Kejuangan Bangsa Indonesia. Mata kuliah yang diberikan Shandy : Pancasila, cocoklah.  Shandy sangat ramah, senyum khas Midun tak lepas dari wajahnya. Tampak kemeja yang dikenakannya agak basah berkeringat.  Kini kelengkapan standard Dosen telah melekat pada drinya yaitu tas hitam besar.

[caption caption="Koleksi Pribadi / TD"]

[/caption]

Kepedulian  Shandy terhadap pembinaan generasi muda bisa dimaklumi mengingat kondisi saat ini  penuh tantangan dengan semakin derasnya arus informasi dan komunikasi.  Pemuda harus di bentengi oleh Nilai Luhur Bangsa Indonesia Cinta Tanah Air dan Nasionalisme agar mereka mampu memproteksi diri supaya tidak terpengaruh oleh dampak buruk kemajuan teknologi dan budaya asing. Memilih Profesi  Dosen adalah peran yang sangat tepat, karena melalui fungsi  pendidik inilah bisa memberikan motivasi kepada Mahasiswa dalam Sistem Terstrukur  Pengajaran Perguruan Tinggi. Inilah salah satu bentuk sumbangan bermakna para pendidik agar mahasiswa mampu menyiapkan  diri sebagai Profesionalis berjiwa Nasionalis  untuk bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA)

Awak tidak bisa membayangkan bagaimana riuhnya suasana mahasiwa kelas Shandy. Walaupun berbeda zaman namun awak rasa mahasiswa semester 1 dan 2 kelahiran 1998 an pastilah mengenal Aktor Tampan  yang masih aktif di dunia perfilman dan sinetron. Inilah keunggulan Artis jadi Dosen, mampu memberikan teladan luar biasa kepada mahasiswa bahwa dunia pendidikan ternyata lebih bergensi. Fakta membuktikan Profesi Guru memiliki durasi yang lebih lama (pengabdian tak dibatasi usia ) dibanding profesi profesi lain

Paling tidak kehadiran Shandy Nayoan  Alumni Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia di Profesi Guru mencatatkan sejarah dunia artis. Banyak artis kita memiliki pendidikan S1 bahkan S2, alangkah eloknya seandainya jejak Shandy bisa menjadi awal dari terjunnya artis dalam ikut membina anak bangsa.  Mungkin trend glamour dunia artis akhirnya bermuara ke dunia pendidikan sebagai pengabdian dari seorang warga negara yang baik dan bertangung jawab atas eksistensi NKRI. Mungkin.

[caption caption="Koleksi Pribadi / TD"]

[/caption]

Seperi juga Shandy, Erdonis ( S2 Alumni Universitas di Italia) kemenakan yang awak antar untuk bergabung menjadi Dosen di UG juga memiliki niat sama yaitu semata ingin berbagi Ilmu dan Pengalaman. Resign setelah 18 tahun bekerja di Holcim, kini Erdonis mendirikan Perusahaan Kontrator sendiri bersama teman. Setelah mendirikan usaha mandiri, Dony merasa punya banyak waktu untuk ikut membina anak anak muda terkait dengan pengalaman kerja di bidang manajemen marketing. Dony mengatakan bahwa pahala yang terus mengalir untuk seorang yang telah wafat salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan (Science) yang bermanfaat dan di amalkan para penerus.

Awak mengajak Dony ke Kampus UG di Jalan Akses Kelapa Dua Depok. Ada keperluan memasukkan nilai UTS mahasiwa mata Kuliah Kewarganegaraan dan Soft Skill Ilmu Sosial Dasar. Bersamaan itu Azan Dhuzur terdengar, kami sholat di Musholla dan setelah Sholat, ajaib Dony bersua dengan seniornya di Holcim Bapak M Hadi Ahfi.  Di usia 71 tahun masih tampak bugar, Beliau Dosen di UG sejak tanhun 1987 memberikan mata kuliah Manajemen Akuntasi. Dunia ini sepertinya kecil, perjumpaan demi perjumpaan  telah tertulis di Kitab Allah SWT Lauh Mahfuz.   Obrolan kami bertiga di teruskan di ruang makan kampus sembari betukar berita terkait pengajian dalam rangka Syiar Agama Islam.

[caption caption="Koleksi Pribadi / TD"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun