Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Cerpen] Mudik Oh Pulang Kampung

6 Mei 2021   06:35 Diperbarui: 6 Mei 2021   07:58 3309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulang Kampung - Sumber: cikimm.com

Melenggang saja tangan kosong sambung menyambung naik angkot sehingga dianggap warga setempat dan pasti tidak curigai petugas sebagai pemudik. Memang perjalanan agak merepotkan dan melelahkan tetapi lebih baik dari pada tidak pulang kampong.

Ada juga modus mudik pura pura sakit terus carter ambulans. Lancar  sampai di kampong. Petugas penyekatan tampaknya  segan menghentikan sirene ambulance. Numpang  container pun tak mengapa asal sampai di kampong halaman.

Masih banyak modus modus mudik dibaca dan dipelajari Mr M. Tetiba Pusing kepala sembuh. Tersenyum bersebab sudah menemukan strategi perang ala militer vietnam dijamin ampuh sampai ditujuan.

Mukidi mengirim pesan via WA  kesalah satu teman sekampong.

" mas, kumpulkan perwakilan sedulur 4 orang, nanti malam sahur bersama ku"

Mukidi bukan mau mengagendakan rapat gelap tetapi cuma urun rebuq. Dia akan menawarkan kepada sedulur sepenanggungan  beberapa strategi mudik aman tak dicegat petugas.

Hp berdering ada WA masuk.

" yos wis mas, aku sahur dikontrakanmu bareng Mas Sutopo bin Supoto , Mas Gembrong dan Lek Pucet"

Langsung dijawab

"Monggo tak tunggu yo tak ku siapken sate and tonggseng, jangan lupa pake masker"

Apa solusi Mukidi perihal Mudik sekalian menjawab permohoan nan  berderai air mata : Jangan Tinggalkan kami ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun