Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mushala Rasa Masjid Raya

21 Januari 2020   08:10 Diperbarui: 21 Januari 2020   11:01 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau ada Gubernur rasa Presiden maka kini awak berani pula menyatakan ada Musholla rasa Masjid Raya. Apabila seorang Gubernur di apresiasi warga bersebab kinerja profesional dan memihak kepentingan orang kecil maka wajar saja ada penduduk dari kota kota lain iri. Dengan demikian mereka ingin pula atau berkehendak dipimpin pula oleh Bapak Gubernur misalnya seperti Pak Anies Baswedan.

Soal tempat ibadah juga bisa di-analogi-kan demikian ketika sebuah tempat ibadah hanya setingkat RT mampu menyelenggarakan Maulid Nabi dengan sangat meriah seperti diselenggarakan Masjid Raya.  Maulid Nabi di Musholla Nurul Islam Kampong Bho-Zonk Kelurahan  Rambutan RW 01 Jakarta Timur dilaksanakan  Senin 20 Januari 2020 bersamaan dengan 25 Jumadil Awwal 1441 H. Bada Shalat Isya acara diawali tahlil kemudian pembacaan Rawi Maulid diiringi rebana.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Jauh jauh hari sebelumnya Panitia Maulid sudah mengadakan pertemuan. Panitia didominasi anak anak muda Bho Zhonk dipimpin Mas Khorib menghasilkan Proposal Majelis Akbar Maulid. Luar biasa sambutan jamaah di kawasan Gang Said dan sekitarnya sehingga dana terkumpul cukup memadai. 

Perlu dinformasikan disini bahwa Kampung Bojong memiliki keistimewaan dengan keberadaan Maulid Keliing.  Pemuda dilingkungan Bojong setiap Senian Malam berkeliling antar Kapong ke kampong mendawamkan Maulid Nabi,  Selalu saja ada Jamaah atau Musholla dan masjid yang mengundang Tim Maulid Keliling.  Dengan demikian disa dikatakan sepanjang tahun bver Shalawat tanpa henti ada Taklim Keliling memuliakan Raulullah Nabi Muhammad SAW.

Majelis Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahun dilaksanakan. Sejak tahun 2011 awak sebagai bagian dari kegiatan Tallim ini selalu hadir bukan bersebab Mushollah Nurul Islam berdekatan dengan kediaman namun disinilah kami sekeuarga beribadah. Lingkungan Kampung Bojong (ini nama kampong yang didaftarkan di Kelurahan) dihuni sebagian warga asli Betawi dan pendatang dari Jawa dan Sumatera.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Tenda dan persiapan lainnya sudah dikerjakan H -- 3.  Panitia bersigap menghias Musholla 'bak perhelatan resepsi hotel bintang 5.  Untuk ukuran RT kreasi anak anak muda boleh dibilang luar biasa sehingga banyak tetamu yang datang  dari dari tempat lain mengacungkan jempol.

Keseriusan panitia bukan saja menyhangkut mempersiapkan secara fisik Mushola tetapi untuk penyediaan konsumsi di bangun tenda khusus. Semua jamaah sudah maklum bahwa Peringatan Lahirnya Rasulullah Nabi Muhammad SAW disuguhkan hidangan khas nasi kebuli dan nasi beryani. Bagi jamaah yang tidak kebagian tempat di ruang utama disajikan pula siaran langsung melalui  video.  Luar biasa ini acara Maulid serasa acara resepsi megah. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Selain itu kehebatan Maulid Nabi adalah Pembacaan Rawi Nabi berlangsung hampir 3 jam.  Para iustazd yang memimpin dan anak anakmuda mengiringi rebana sangat kompak dengan suara keras namun merdu.  Tampak jamaah yang hadir baik diruang baguian dalam Musholla maupun yang diluar sangat menikmati acara ini.

Musholla Rasa Masjid Raya memang pantas disandangkan.  Setelah pembacaan Rawi Maulid ditandai semua jamaah berdiri membaca Shalawat dilanjutkan Tausyah Habib Umar Bin Ahmad Al Hamid. Habib menguraikan betapa besarnya penghormatan Allah SWT kepada Nabi Terakhir sehingga pantaslah dan merupakan satu keharusan umat Islam mencintai Nabi Muhammad SAW.   

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Menurut Habib Umar penghormatan atau lebih tepat diartikan kecintaan kepada  Nabi Muhammad SAW selain bershalawat juga mengikuti Sunah Nabi.  Misalnya berpakaian menegenakan busana berwarna putih dan pola makan dan bersilaturahim Nabi.  Inilah bnetuk kecintaan tanpa reserve kepada Nabi yang melebihi  kecintaan kepada yang lain.

Kecintaaan kepada Nabi merupakan wujud rasa syukur ke hadirat Allah SWT bahwa umat Islam mendapat syafaat di hari kiamat  sebagai bentuk kecintaan Nabi kepada umat nya.  Oleh karena itu Habib Umar menganjurkan kepda jamaah agar mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari hari agar hidup dan kehidupan mendapatkan  Redha Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun