Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humor

Melawan Logika

5 Oktober 2018   20:46 Diperbarui: 5 Oktober 2018   21:11 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
spacetimecubevis.com

Melawan logika boleh juga dilakukan sesekali.  Bukan bermaksud berlari dari kebenaran tetapi hidup dalam rutinitas terkadang membosankan. Jenuh kata orang kota.   Oleh karena itu ada baiknya dikala senggang atau bisa juga dikala sibuk cobalah bermain  melawan logika.  

Tujuan tidak lain untuk mengendorkan sejenak urat syaraf yang sedang tegang.  Cak Lontong pelawak senior jago bermain melawan logika.  Demikian juga Ncing Abdel juri stand up comedy academy merangkap host acara mamah  dedeh.

Meminjam Celoteh Cak Lontong  yang berlagak sok bisa meng analisis permasalahan berdasarkan statistik,  maka izinkan awak berceloteh tentang status "hati" pembaca. Sebelum  menelisik hati tuan nyonya baik kita ikuti dulu ulah Cak lontong.  

Contoh analisa Cak lontong begini  " 80 % warga Jakarta adalah pemakai  transportasi umum" ketika pembawa acara bertanya : " yang 20 % Cak ?"  dengan santai pelawak bongsor ini mengatakan " sisanya juga naik bus  way" hehehehehehe

Humor segar Cak Lontong ini menggunakan jurus  melawan logika. Pemirsa digiring oleh angan angan bahwa yang 20 % itu  pasti warga yang menggunakan kendaraan pribadi. Namun ternyata Cak  Lontong mampu membuyarkan pola pikir logika dengan lawakan se level  intelektual kelas atas.

Ada lagi candaan pelawak yang suka pakai blangkon dan jas resmi ini yang benar benar bisa diterima akal sehat. Coba perhatikan :

  1. Berhentilah menuntut ilmu, karena ilmu tidak bersalah.
  2. Jangan membalas budi, karena belum tentu Budi yang melakukannya.
  3. Jangan mengarungi lautan, karena karung lebih cocok untuk beras.
  4. Berhenti juga menimba ilmu,karena ilmu tidak ada di dalam sumur.
  5. Dan janganlah bangga menjadi atasan, karena di Pasar Baru, atasan 10 ribu dapet 3.

Sudahlah  kita tinggalkan sementara Cak Lontong. Izinkan awak menggunakan jurus  logika terbalik si pelawak terpopuler lucu dan tidak pernah menggunakan  kata jorok apalagi menghina lawan lawak terkait status hati  pembaca. Celoteh itu berbunyi begini : " 80% pembaca  Baik Hati,  sisanya lebih Baik Hati"

Abdel malah lebih lucu ketika berucap kepada peserta stand up comedy " ente bisa menang kalau yang lain kagak"   atau  "semua orang kaya, kalau tidak ada yang miskin" . Satu lagi " Tidak ada penjahat kalau ada polisi tidur" . Melawan logika mengibur dan jangan pula terlalu serius di dunia maya yang penuh dengan persoalan hoax.

Nah aman khan? Tidak ada disini  pernyataan berbunyi "anda jelek, tidak becus, jahat, provokator, kompor dan  sifat buruk lainnya" Yes bebas dari bully dan ancaman serta dikucilkan.  

Awak paham benar pesan dari tetua ketika dari Jambi akan merantau ke  Pulau Jawa. Cukup ananda ucapkan 3 kata saja kalau dikau mau aman  sentosa dan sejahtera di negeri orang.

 Apa tiga kata untuk pergaulan di  masyarakat itu ? Pertama kosa kata Terima-kasih, kedua kata Maaf dan ketiga perkataan Minta Tolong.

Salamsalaman

TD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun