Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prof Mahfud MD Antara Tidak Ingin dengan Kemauan Menjadi Wapres

21 Juli 2018   17:01 Diperbarui: 21 Juli 2018   17:43 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Prof Mahfud MD ditanya reporter KOMPAS TV Aiman, " apakah Bapak ingin menjadi calon Wakil Presiden " Beliau menjawab "tidak ingin".  Serta merta reporter menimpali "Bapak benar benar tidak ingin?" Prof Mahfud MD menjawab "beda lho antara tidak ingin dengan tidak mau."  Awak sedang menonton repotase gres "mencari wapres"  terhenyak (apa pulak ini). Mulai berpikir apakah  memang ada perbedaan antara ingin dan mau.

Mulailah bergerilya menelusuri referensi ilmiah mencari perbedaan kosakata antara ingin dan mau.  Dari beberapa tulisan dan pendapat awak mulai paham setelah membaca dan menelaah tulisan Mbak Ainy Fauziyah Motivator, Certified  Professional Coach, Hypnotherapist, juga Licensed NLP Master  Practitione dalam bukunya Dahyatnya Kemauan.  

Ainy menjelaskan kemauan  punya makna mendalam dari arti sederhananya,  yakni "apa yang dimaui". Anda bisa menafsirkan arti harfiah ini dengan  banyak makna. Bagi Ainy, kemauan atau mau lebih bermakna sebagai  "kesungguhan". "Kesungguhan hati dalam mewujudkan impian melalui  tindakan nyata secara konsisten,"  Kemauan berbeda makna dengan keinginan. Jika kemauan diikuti dengan  tindakan nyata, keinginan adalah ketertarikan terhadap sesuatu tapi  tidak diikuti tindakan nyata. 

Lebih lanjut Ainy memaparkan empat perbedaan keinginan dan kemauan:

1. Ada kesungguhan hati dalam kemauan, sebaliknya hal ini tak didapatkan  pada keinginan.

 2. Ada tindakan nyata dalam kemauan, sementara keinginan yang ada hanya  angan-angan semata. 

3. Kemauan menghasilkan pencapaian, sementara keinginan tak menghasilkan  apa-apa karena tak ada tindakan. 

4. Ada semangat optimal dalam kemauan, sedangkan dalam keinginan tetap  ada semangat namun tak optimal.
(dukasi.kompas.com)

Nah kini jelas sudah sosok Prof Mahfud yang tadinya awak kira malu malu kucing.  Tidak ingin dan tidak mau memang berbeda jelas dimana selama ini dalam pergaulan sehari hari dianggap sama saja artinya.  Siapa yang tidak mau menjadi orang nomor 1 atau nomor 2 di negeri ini.  Pasti jawaban mau mau mau.  Namun dalam sistem   ketatanegaraan tentu saja semua warga yang mau itu harus memenuhi syarat.

Prof Mahfud MD tentu sangat memenuhi syarat.  Tinggal sekarang bagaimana kemauan  sang empunya hajad, yaitu Bapak Petahana Joko Widodo.

Katanya dari 10 calon mengerucut 5  kini tinggal 3 dan akhirnya final tinggal 1 di kantong Bapak Presiden.   Banyak sekali pertimbangan sebelum menentukan pasangan paling cocok dan menjanjikan kemenangan.  Artinya sang calon Wapres hendaknya tidak sekedar bermodal kertas kosong tetapi sosok itu  juga disukai berbagai lapisan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun