Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Maharaja Fobia Gempa Bumi Susulan

25 Januari 2018   06:55 Diperbarui: 25 Januari 2018   09:30 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: http://thelokak.blogspot.co.id

Gegara gempa bumi berkekuatan 6.1 SK Maharaja tertimpa musibah.  Untung saja ketika itu hulubalang bersigap meng evakuasi raja kelapangan  bola didepan istana. Tak pelak bahu kiri raja terkena juga jatuhan  plafon sehingga memar.  Trauma melanda Maharaja, kenapa saya sebagai orang nomor satu di kerajaan bisa tertimpa reruntuhan padahal bangunan Istana kokoh perkasa.  Bagaiman pula dengan rakyatku disana tentu mereka lebih menderita.

Secara psikis raja sangat kuatir atas  keselamatan diri. Demikian pula dengan rakyat jelata di seantero nusantara.  Kalau boleh di bilang Maharaja takut mati, tidak juga. Namun  sejak gempa bumi dahsyat itu Maha Raja tidak berkenan lagi tidur di  kamar istana. Beliau kuatir gempa susulan lebih dahsyat. Oleh karena itu diperintahkan kepada hulubalang membangun tenda di lapangan bola.

Prinsipnya  Maharaja tidak ingin tidur di bawah atap bangunan gedung beton bersebab takut keruntuhan. Pemikiran beliau apabila tinggal dibawah tenda maka resiko itu bisa di  kurangi bahkan di hilangkan. Oleh karena itu Titah bersabda bangun tenda di depan istana. Sementara para hulubalang membangun tenda Sang Maha Raja tidak mau lagi masuk ke istana. Malah beliau memerintahkan  singasana kursi kerajaan di pindahkan ke lapangan bola.

Permaisuri dan Putra Mahkota risau melihat perubahan sikap Raja. Mereka berdua  membujuk raja dengan segala cara agar jangan kuatir tertimpa reruntuhan  istana. Malah Putra Mahkota menyarankan supaya ayahnya tercinta  mengenakan helm ketika tidur. Paling tidak apabila memang ada gempa bumi  jilid dua batok kepala raja bisa terselamatkan. 

Tenda pun telah selesai  dibangun dengan kualitas hotel bintang lima. Maha raja mengadakan  inspeksi keseliling tenda berukuran seluas lapangan  sepak bola. Tampaknya raja puas, hanya saja ketika melihat kamar mandi dan  kelengkapan nya Raja tertegun sejenak. Namun akhirnya beliau tersenyum  bersebab toilet di sediakan sesuai dengan yang ada di dalam istana.

Senja menjelang malam pun datang. Raja memerintahkan hulubalang untuk berjaga  di depan tenda secara bergiliran. Tugas utama adalah memberitahu raja  secepatnya apabila terjadi gempa bumi. "Siap ! laksanakan " demikian  sikap sempurna penjaga sembari memberikan hormat grak menunduk menyentuh  bumi. Permaisuri dan Putra Mahkota cemas tak menentu menyaksikan  perubahan  perilaku Maharaja. Mau tidak mau mereka terpaksa solider ikutan nginap  dibawah tenda.

Tepat pukul 00.00 waktu Kerajaan Antah Brantah  terdengar suara gaduh. Maharaja berteriak teriak tak menentu sembari  berlarian keluar tenda. "Gempa ! Gempa ! Gempa ! " demikian beliau beteriak  keras membangunkan  seluruh penghuni  istana. Raja hanya mengenakan celana kolor  tak pun berbaju. Terus saja raja berteriak " Gempa ! Gempa ! Gempa! "

Permaisuri  memeluk raja, "sayang tidak ada gempa, kakanda bermimpi rupanya" Raja  semakin panik "Tidak tidak tidak, lihat semua bergoyang goyang,  lihat  tenda ini hampir tubuh, ayo semua berlari menyelamatkan diri"  Raja pun  berlari kesana sini, hulubalang sibuk mengikuti kuatir raja terjatuh  masuk jurang. Akhirnya Maharaja kecapean dan jatuh pingsan. Permaisuri  risau "ada apa denganmu wahai kekasihku"

Ternyata mimpi buruk  Maharaja berkepanjangan. Hampir setiap malam heboh di seantero istana.  Rakyat ikut bersedih dan tak putus putusnya berdoa demi kesehatan jiwa baginda.  Dukun dan Tabib serta paranormal pun di cari dari manca negara. Diumumkan maklumat oleh Perdana Menteri "kepada sesiapa  yang mampu menyembuhkan Maha Raja maka akan mendapatkan hadiah  berlimpah"

Puluhan  warga datang mengaku ngaku paranormal namun Maharaja tak jua pulih dari phobia gempa bumi susulan. Terakhir dan terakhir kisah Maha Raja datanglah Mr. Mukidi bin Suin. Sebelum mengobati Raja, Mukidi berkeliling  Istana Kerajaan sembari menebar mantra. Setelah itu melalui sembah sujud sempurna Paranormal ini mendekati Raja sambil berbisik.   Aneh bin ajaib seketika Maharaja sembuh total.   Beliau kini bisa  tertawa riang gembira. 

Tenda diperintahkan segera di bongkar dan Maha Raja berkenan masuk kembali kedalam Istana Kerajaan.Permaisuri tersenyum bersebab sang suami  bisa tidur lelap seperti orang mati. Malam malam berlalu tenang, kini hulubalang ikutan bisa tidur nyenak bersebab  tak ada lagi suara gaduh berasal dari mimpi buruk Maharaja sambil berlari meneriakkan Gempa Gempa Gempa..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun