Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bezoek Tersangka Tidak Dilarang tetapi Kenapa Tuan Tidak Datang

21 November 2017   14:39 Diperbarui: 21 November 2017   14:44 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Reporter teve Hok pegal hati.  Sudah tiga hari tiga malam mangkal di Rumah Sakit Sapto namun tidak seorangpun kerabat tersangka terlihat moncongnya. Pada kemana mereka yang biasanya selalu merapat dan melekat ketika si Boss masih  bebas berkelana. Mengapa tidak menyempatkan diri bezoek sebagai tanda bukti kesetiaan.

Mungkin beda kondisi emosional  pasien biasa dimana semua  teman,  sahabat,  alumni,  satu partai, satu erte berjubel bezoek ketika tersiar kabar si panu sakit.  Namun sebaliknya ketika si Bos (tersangka korupsi) terbaring lemah di rumah sakit selayaknya anak buah menjenguk barang sebentar guna menunjukkan loyalitas.  Jangan sampai keluar pepatah habis manis sepah dibuang, maksudnya setelah pak boss tak berdaya kalian ngacir semua.

 Apoy reporter wartawan tadi membuat analisa kira kira apa penyebab sang tokoh tidak dijenguk orang dekat. Rekaan berangkat dari analisa sederhana.  Bisa jadi kerabat tersangka takut di seret seret dalam kasus korupsi.   Maklum oknum reporter suka usil tanya sana tanya sini terkait kasus penggelapan uang negara. Selain itu apabila bezoek suka di tandai  netizen sebagai orang yang patut di duga menikmati hasil korupsi.  Oleh karena itu wajar saja apabila si boss tersangka   pegal hati juga mengapa orang dekat nya tidak muncul  muncul memberi semangat dan harapan.

Si Apoy sang reporter teringat dengan pekerjaannya yang mirip mirip intel.  Intel melayu begitulah karena dia malu juga kalau disejajarkan dengan James Bond. Mencari berita berdasarkan arahan producer.  Motto pengejar berita selalu sama di seantero jagat dunia. The good news is not  bad news. Artinya hal hal aneh atau unik menjadi bahan berita untuk diangkat menjadi breaking news. Maksud tujuan tidak lain agar rating teve perusahaannya melejit melampui kenaikan dollar.

Oleh karena itu ketika  melaporkan berita banyak pula ragam gayanya. Salah satu dari sekian banyak ialah  bergaya intel . Walaupun sebenarnya dia bukan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) tetapi top secret menjadi makanan sehari hari si reporter untuk dibahas. Selalu saja ada cerita dibalik cerita bagi Apoy.

Gaya intel  Apoy ketika melaporkan penyelidikan kasus kepada producer acara dapat dipastikan memiliki pakem tersendiri. Pakem pelaporan meliputi kirka (perkiraan keadaan), analisa ipoleksosbud dari hasil under cover (penyamaran) dilapangan. Reportase  menggunakan sistematika dinas disertai peta situasi dan analisa pemungkas berupa perkiraan fatal apa yang akan terjadi apabila gerakan "bawah tanah" itu tidak di tangkal lebih awal.

Tentu saja Bung Apoy memiliki ciri ciri khusus sebagai penanda khas yang tidak terdapat pada reporter  dengan gaya apapun. Apa ciri khussus itu ? Ciri khas Apoy menurut hemat dirinya sendiri adalah reporter bersikap  penuh kecermatan dan kehati- hatian. Sebelum menulis reportase dia akan menelusuri semua referensi terkait . Kemudian dengan pola analisa SWOT (strenght, weakness, opprotunity dan threat) beliau mengolah semua bahan secara sistematis.

Dalam proses editing reportase di masukkan dalam pola kerangka pikir system orinted sehingga karya tersebut nyaris sempurna. System oriented suatu pendekatan komprehensif dengan cara menelusuri input, proses dan output serta mempertimbangkan regulasi serta ancaman, gangguan , hambatan dan tantangan (AGHT).

Terkadang untuk menghasilkan satu reportase diperlukan waktu ber jam jam dengan catatan kecepatan menjadi acuan utama. Bukan karena untuk up date berita saja atau death lock, namun sikap kehati hatian itulah yang menyebabkan  Apoy berpikir dua sampai tiga kali sebelum on line live reportase. Jadi karena alasan itulah produktivitas reportase Apoy  tidaklah begitu banyak untuk menjaga kualitas agar terhindar dari berita asal atau hoax.

Jangan heran apabila reportase si Apoy seperti juga gaya intelijen  mencapai durasi 30 menit. Topik yang disenangi reportase genre intel  adalah masalah aktual yang sedang berkembang di masyarakat. Masalah korupsi, kerusuhan, bom, teror dan tragedi pembunuhan menjadi pilihan utama untuk dibahas mulai dari latar belakang, sebab akibat serta di akhiri dengan kesimpulan berupa kritik dan saran. Inilah salah satu keunggulan penulis intel bukan saja sensasi yang ditampilkan namun lebih jauh dari itu essensi yang di perdebatkan untuk menghasilkan solusi.

Apakah si Apoy sudah termasuk dalam kategori reporter intel ? Jawabannya terpulang kepada pemirsa, paling tidak karya Apoy menghasilkan reportase yang ditungu tunggu pemirsa. Beliau tidak takut dengan hujatan apalagi ancaman dari berbagai pihak yang "tersinggung" bersebab reportase live  memiliki referensi kuat dan terpercaya. Inilah pembeda tegas dengan reportase asal  yang suka melemparkan batu kemudian sembunyi tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun