Mas Wendo masih dengan penampilannya yang slengekan. Meski ia dikritik Mas Mowie. "Ya, kalau sudah di KOMPAS Grup, yo ngonolah," kata Mas Mowie  ke aku. Mas Mowie banyak menulis, dan pernah masuk ke Kelompok Gramedia.Â
Termasuk menulis skenario sinetron. Untuk saudara dan keluarganya, juga Mas Wendo menampung. Adik dan keponakannya pernah berkecimpung di media. Termasuk di produksi sinema (Atmocedamas) Â setelah Mas Wendo keluar dari LP Cipinang karena kasus Tabloid Monitor.
Kecepatan dan produktivitas menulisnya hanya bisa ditandingi Mas Putu Wijaya. Mas Wendo bisa menulis di lebih dua mesin tiknya, di dekat jendela rumahnya seperti yang dikatakan Mas Mowie. Sedangkan di kantor HAI pada delapan puluh dua, ia bisa menyelesaikan artikel berupa kiat: Mengarang itu Gampang.
Tulisannya yang membludak seperti Senopati Pamungkas, Kiki & Komplotannya, Imung serta Keluarga Cemara bisa menjadi tonggak perjalanannya sebagai sastrawan yang telah menulis novel sebelum ke Jakarta atas ajakan Yulius Siyaranamual (Pemred Majalah Kawanku). Semesra Merapi-Merbabu, The Circus di antaranya. Â
Mas Wendo bisa bergaul dengan berbagai kalangan. Termasuk sastrawan WS Rendra, Umar Kayam, M. Sobari dan mereka diberi ruang untuk menulis di Majalah HAI. Sekali lagi, ia seperti anti mainstream. Lha, penulis senior dan serius "diminta" untuk menulis di majalah remaja yang nota bene lebih mengetengahkan "hiburan".Â
Namun isi majalah HAI saat itu, bukan Hiburan dengan H besar. Ada nilai-nilai edukasi. Termasuk aku yang digiring untuk menulis remaja daerah berprestasi. Atau tentang apa saja yang bisa berguna untuk orang muda. "Kalau kita ndak menulis, ya mereka tenggelam. Ndak muncul," cetusnya serius.
Beberapa hari lalu, aku dikabari eks anak buah Majalah HAI 80an kalau Mas Wendo sakit. Dari FB yang dikirimkan ke aku, ia tidur meringkuk di rumah. Sementara di depannya ada beberapa yang kukenal: Harry Tjahjono (penulis skenario Si Doel Anak Sekolah), Mas Slamet Rahardjo dan lainnya foto-foto. Hari ini, Jumat pukul. 17.50 an ada kabar kepergian lelaki flamboyan kelahiran Solo 1949. Â
Selamat jalan, Mas Wendo. *** Â