AHY menggantikan orang nomor satu di Partai Demokrat. Sedangkan Zulkifli Hasan orang nomor satunya PAN, besan Amien Rais. Kedua-duanya menjadi penting dalam masa-masa akan memasuki hari 22 Mei, di mana KPU akan mengumumkan perhitungan Pemilu 2019 yang serba panas.
Kata lain Demokrat dan PAN adalah tidak habis-habisan berada di Kubu 02. Lebih-lebih Zulhans sudah bertemu dengan Jokowi dan dilanjutkan "ucapan selamat" kepada Kyai Amien, Cawapres 01. Kedengaran kurang elok.
 Atau sebagai penjelas cermin kaca PAN yang tidak sejalasn dengan pendirinya: Amien Rais. Sedangkan AHY juga sudah bertemu dengan RI-1, ikut bergabung dengan para tokoh dan kepala daerah (mayoritas relasi Kubu 01) di Bogor.Â
Di mana juga ada selain pebnggagas pertemuan, yakni Bima Arya notabene orang PAN. Sehingga membuat Adre Rosaide yang menyebut AHY sebagai bangsawan politisi mempersilakan PD keluar dari Kubu 02 dan tak perlu malu-malu. Ditambah adanya bonus ucapan (kelompok Paslon 02) tidak elok kepada Ibu Any Yudhoyono yang masih menjalan perawatan di Singapore. Pernyataan jika sakitnya mantan Ibu Negara itu sebagai kepura-puraan. Ini kelewatan, memang.
Pernyataan-pernyataan atawa bully terhadap Bu Any, kita memperjelas sikap Demokrat lewat tokoh-tokoh yang berjuang di Kubu 02. Sehingga mereka tak mendukung yang namanya People Power atawa sejenisnya bersamaan dengan datangnya 22 Mei yang tinggal menghitung jam. Seperti Fernidand Hutahaen yang geram istri bosnya dibully. Menyatakan balik badan.
Kesimpulannya: Paslon atau Kubu 02 tidak lagi solid. Alias rontok sebelum 22 Mei? Dan hanya tinggal menunggu KPU mengumandangkan suara secara apa adanya.
Anda punya jawaban, tentu.
*** Â
 Â