Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Nasib Najib Razak Kian Melesak

20 Mei 2018   17:11 Diperbarui: 20 Mei 2018   17:10 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Harian Nasional

Awal tahun 2018 ini, ia masih gagah. Sebagai Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (64) tak tertahankan. Meski was-was sudah menyelimutinya. Keringat dingin kian membanjir. 

Hingga kemudian terbenam, setelah dalam Pemilihan Umum Malaysia 9 Mei kalah. Ujungnya ia menjadi perburuan sebagai orang yang (diduga) menilap uang dalam jumlah besar. Belum dugaan terlibat pembunuhan. Dan ia dicekal tak boleh bepergian ke luar negeri. Hatta itu ke Jakarta.

Itulah dunia politik. Yang bisa menjungkirbalikan keadaan. Termasuk mentornya yang menjadi seterunya, terutama, Mahatir Mohamad. Sudahlah dijeral pasal penggelapan uang, kasus dugaan korupsi IMDB, ada surat Pemerintah Mongolia kepada penguasa baru. Yang meminta agar kematian Shaarriibuugiin Altantuyaa (28), model yang terbunuh untuk diusut. Itu kaitannya dengan pembelian kapal Scorpene asal Perancis.  

Selasa (22/5) Razak akan dimintai keterangan oleh KPKnya negeri jiran Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC). Ia mesti membuktikan ratusan dollar yang telah ditilepnya seiring dengan lenyapnya kas SRC International, anak perusahaan lembaga investasi Pemerintah Malaysia IMDB.

Penggeledahan ke kediamannya Datin Seri Rosmah Mansor (istri mantan PM Razak) diprotes. Karena, "Kebocoran telah memfitnah yang ditargetkan terhadap keluarga kami untuk memprovokasi kemarahan public," ucap Rosmah melalui biro hokum Valen, Ok & Parthers sebagaimana dilansir The Star.

Apa boleh buat.

Razak, kini tak segagah dulu lagi. Bahkan ucapan Mahatir Mohammad, Oktober 2017, penghinaan terhadap dirinya pun tak bisa ditampik. Yakni perihal ia sebagai keturunan bajak laut. Juga mungkin Sultan Sharafuddin Idris Shah yang pernah menyatakan, "Mahathir itu jelas menghina dan menggolongkan bangsa Bugis ini kononnya berasal usul dari golongan lanun (bajak laut), perompak dan penjenayah (penjahat)." 

Kali ini mesti menahan diri. Karena Najib Razak dalam kondisi yang tercoreng-moreng oleh tingkah dan kekalahan politiknya. Dan terpuruk menghadapi persoalan yang kompleks.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun