Mohon tunggu...
Thalia
Thalia Mohon Tunggu... Wiraswasta - yogis

menjadi diri sendiri dan percayadiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

''I Love You Daddy''

10 Januari 2018   17:44 Diperbarui: 11 Januari 2018   08:08 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
my Dady (saat mengantar sekolah)

Panas yang terik menemani perjalananku siang ini. Aku gadis muda yang baru saja lulus sekolah,tidak meneruskan kuliah karena ayah ku seorang pensiunan kepala pengawas lapangan disebuah perusahaan besar 11 tahun yang lalu, dan 9 tahun belakangan ini di usia 67 tahun beliau masih mengais rezeki untuk mencukupi kebutuhan sehari hari, beliau menjadi tukang ojek antar jemput anak sekolah,ada 2 orang anak yang dia antar jemput+1 sang cucu kesayangan.

walau kaka membantu untuk memenuhi kebutuhan dan melarang ayah untuk meneruskan pekerjaan ny,namun ayah tidak mau,karena menurut nya dirumah itu bosan,kalau antar jemput anak anak sekolah jadi punya teman lagi, punya cerita setiap hari nya.

Namun hari ini kesehatan nya sedang tidak fit,dengan penuh kecemasan kakak ku mengajak ayah kedokter,tapi ayah tidak mau,beliau masih saja bersikeras merasa diri nya hanya demam biasa,mama,aku,dan kakaku tidak bisa membujuknya untuk kedokter,dengan kesal kakaku menyampaikan pada suami nya yang baru saja pulang kantor,bergegas kakak iparku membujuknya,dan ayah langsung mau berangkat.

ayah memang sayang sekali pada kami anak-anak nya tapi paling sayang dengan menantu nya itu,jadi beliau langsung menurut kalau sang menantu berkata harus kedokter. Setelah diperiksa oleh dokter apa yang kami takutkan ternyata benar, ayah terlalu letih,beliau terkena gejala tipus,. Hari ini dan untuk beberapa hari kedepan sampai ayah pulih, sementara saya yang menggantikan pekerjaan ayah,untuk Mengantar jemput 2 orang anak + 1 cucu kesayangan ayah,keponakan ku.

Pukul 6.20 mulai mengantar 1 anak (kelas 2) dan keponakan, pulang sarapan sambil melihat sang ayah yang masih lemas,. Pukul 09.30 menjemput 1 anak Tk,tiba dirumah pukul 10.30, rehat sejenak 11.30 kulanjutkan lagi untuk menjemput anak yang kelas 2. Tiba dirumah 12.30. Untuk sekarang rehat yang cukup panjang,makan siang dan menonton tv sampai jm 15.00. Kulanjutkan lagi pekerjaan sang ayah untuk menjemput keponakanku. Tiba dirumah 16.00. ini yang dilakukan ayah setiap hari dari senin-jumat,belum lagi kalau selasa dan kamis ada tambahan di jam 13.30 untuk mengantar anak TK untuk terapi.

Ternyataa seperti ini letih yang ayah rasakan setiap hari,ayah tidak pernah mengeluh,ayah lakukan semua ini dengan setulus hati,dan hati yang riang. Sedangkan aku,aku gadis muda yang baru 1 hari merasakan ini, sudah mengeluh panass terik yang sangat menyengat, letih, lelah. Bagaimana kalau seperti kemarin yang seharian  hujan.

tapi dibalik ini,aku jadi tau mengapa ayah senang melakukan ini, pada saat menunggu anak-anak keluar ,banyak sekali opah-opah yang mengantar jemput cucu mereka,.melihat motor ayah dan jemputan ayah aku yang membawa, mereka menanyakan kemana opah Linus Lamanepa, sambil menyalami saya menjawab "ayah sedang kurang enak badan". (ooohh yaa salam yaa untuk bapak cepat pulih. sahut opah yang bermata sipit).

Ayah,,,

Kau adalah pahlawan di dalam hidupku

Kau tak pernah mengenal lelah

Semangatmu sungguh luar biasa

Semangat bekerjamu luar biasa

Ayah,,,

Doakan aku selalu agar aku bisa membahagiakanmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun