Bandung - Rumah atau properti selalu menjadi primadona dan keinginan semua orang untuk dimiliki karena selain menjadi investasi juga dibutuhkan sebagai hunian tempat tinggal dalam menjadi hidup ini. Tidak lain dan tidak bukan apabila kita inginÂ
membeli hunian itu bisa melewati sebuah perantara agen pemasaran, sama halnya yang di lakukan Angga (23) sebagai Associate Marketing di sebuah agency property di Kota Bandung yang dalam 3 tahun ke belakang dijalaninya.
Bekerja sebagai Marketing Agen properti bukanlah hal yang mudah menurutnya karena keahlian dalam komunikasi sangat dibutuhkan apalagi mengenai urusan "Lobby" calon pembeli itu harus sangat sabar, karena pasti di saat ia meyakinkan calon pembeli akan ada sangat banyak pertanyaan, mulai dari "kenapa harus membeli rumah disini?" , "Apa saja kelebihan bila membeli di daerah ini?" dan banyak hal lainya.
Lalu apakah disaat masa pandemi ini permintaan rumah atau tanah ada? "Sebetulnya sulit untuk menjawab apakah ada permintaan atau tidak tapi bila dibandingkan dengan sebelum ada covid itu sangat turun drastis perbandinganya" ungkap angga saat ditemui pekan lalu.
Tetapi Angga (23) mengatakan bisa saja bisnis properti ini kembali bangkit dengan adanya dukungan dari banyak pihak yaitu developer dan juga tentunya pemerintah, salah satunya dengan menggambarkan dp hingga 0% sebagi promosi agar minat masyarakat naik kembali dan juga suku bunga bank diturunkan, mungkin itu bisa sangat membantu.
Tentunya itu bisa dijalankan karena melihat di tahun 2021 ini pemerintah optimis untuk kembali membangkitkan ekonomi negara, terlihat dari banyaknya bank mulai gencar promosi tabungan untuk hunian lalu KPR dan banyak macamnya, seperti dikutip dari Bisnis.com, CEO Indonesian Property Watch (IPW) Ali Tranghanda bahwa "Kondisi saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli bagi end user maupun investor. Pasalnya, apabila pemerintah sudah melakukan vaksinasi dan pandemi usai, harga di industri properti akan naik kencang, Akhir 2021 baru mulai properti bergerak. Tahun 2022 mulai naik, properti mulai kencang. Pandemi usai, titik properti naik. Harga akan naik luar biasa"
Dan juga sebagai info  marketing property terbagi menjadi beberapa ada yang menjadi marketing agen dengan rumah-rumah konvensional, lalu marketing agen perumahan townhouse/komplek dan juga freelance marketing agen.
Dari semua itu mendapat tantangan yang berbeda-beda lalu juga beriringan sesuai dengan dampak yang di dapat saat pandemi covid ini, dan dari pengamatan yang dilakukan penurunan spesifik terjadi dalam permintaan dan penjualan bangunan rumah konvensional. Berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada marketing agen perumahan karena didalam sebuah komplek permintaan untuk dijual memang sedikit namun untuk sewa itu sangatlah banyak, karena melihat sisi demografis yang beberapa orang membeli lebih dari 1 rumah dalam 1 komplek dengan ditambah dampak covid yang mengharuskan mereka memanfaatkan aset yang mereka punya untuk di monetisasi dengan cara di jadikan rumah sewa atau kontrak.Â
Penulis: Thaariqh Alfath
Editor  : Thaariqh Alfath