Nama Nabi Zulkifli AS memang tidak sepopuler nabi-nabi besar lainnya seperti Nabi Musa atau Nabi Isa, namun beliau tetap menjadi sosok penting dalam deretan nabi dalam ajaran Islam. Dalam Al-Qur'an, Nabi Zulkifli dipuji sebagai sosok yang sabar dan taat. Namun, hingga kini, satu pertanyaan besar masih menggantung: di mana sebenarnya makam Nabi Zulkifli?
Berbeda dengan beberapa nabi yang makamnya telah dikenal luas dan menjadi tempat ziarah, keberadaan makam Nabi Zulkifli masih diliputi misteri. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai spekulasi dan klaim dari berbagai wilayah yang meyakini bahwa merekalah penjaga pusara sang nabi.
Beberapa Lokasi yang Diklaim Sebagai Makam Nabi Zulkifli
Al-Kifl, Irak
Salah satu tempat yang paling sering disebut adalah kota Al-Kifl di Irak. Di sini terdapat sebuah kompleks makam kuno yang oleh masyarakat lokal dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhir Nabi Zulkifli. Bahkan, nama kota tersebut diyakini berasal dari nama beliau. Menariknya, makam ini juga dikaitkan dengan nabi Yehezkiel dalam tradisi Yahudi, sehingga menjadi situs yang dihormati oleh tiga agama samawi.Yerusalem, Palestina
Sejumlah riwayat tradisional lainnya menyebut bahwa Nabi Zulkifli dimakamkan di wilayah Yerusalem. Hal ini tidak terlalu mengejutkan mengingat Yerusalem memang menjadi tempat yang sangat penting dalam sejarah para nabi.Damaskus, Suriah
Ada pula klaim yang menyebutkan bahwa makam beliau terletak di sekitar Damaskus. Masyarakat setempat merawat sebuah makam kuno yang diyakini sebagai milik nabi yang sabar tersebut.Xinjiang, Tiongkok
Baru-baru ini, dunia maya dihebohkan oleh klaim penemuan makam Nabi Zulkifli di balik reruntuhan Tembok Besar China. Video yang memperlihatkan ukiran mirip kaligrafi Arab dan struktur makam kuno memicu spekulasi besar bahwa jejak para nabi bisa saja sampai ke Timur Jauh. Namun, hingga kini, belum ada bukti arkeologis maupun pengakuan resmi dari otoritas Tiongkok yang mendukung klaim ini.
Karena tidak adanya catatan sejarah yang pasti mengenai lokasi makam Nabi Zulkifli, wajar jika masyarakat mulai membuat dugaan-dugaan berdasarkan keyakinan lokal atau temuan-temuan arkeologi yang belum terverifikasi. Internet dan media sosial mempercepat penyebaran spekulasi ini, sering kali tanpa pendalaman akademik yang memadai.
Misteri ini mencerminkan bagaimana rasa ingin tahu masyarakat terhadap tokoh-tokoh spiritual dapat mendorong pencarian identitas dan akar sejarah yang lebih dalam. Namun di sisi lain, ketidakpastian ini juga membuka ruang bagi misinformasi, jika tidak disikapi dengan bijak.
Sampai saat ini, keberadaan makam Nabi Zulkifli masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Spekulasi yang berkembang memang menarik untuk diikuti, namun seharusnya tidak membuat kita kehilangan fokus pada esensi utama: meneladani sifat sabar, taat, dan setia dalam menjalankan amanah, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Zulkifli AS.
