Pemerintah Republik Turki kelihatannya akan senantiasa menghambat kehadiran Israel dalam berbagai pertemuan dengan negara-negara anggota NATO,sebagai ekses dari kebiadaban rejim Zionis Israel terhadap tewasnya 14 orang sukarelawan Turki di kapal Mavi Marmara dalam pelayarannya ke Gaza pada tahun 2010 lalu.
Sejak itu pemerintah Republik Turki yang dipimpin oleh duaetnya Presiden Abdullah Ghul,PM Ecep Thayeb Erdogan segera memutuskan berbagai kerjasamjanya dengan Isrtael,dan membekukan hubungan diplomatiknya dengan negara Zionis itu .Hal terseebut masih berlaku sampai negara Zionis Israel  mengakui kesalahannya terhadap penyerbuan pasukan komando Isrtael ke kapal Mavi Marmara.
Dalam konteks inilah juga Turki sebagai anggota NATO yang kedua terbesar dan kuat sesudah AS itu sejak penyerbuan Israel terhadap MV.Marmora ,senantiasa menghalangi Israel untuk bekerjasama dengan NATO. Pemerintah Turki akan nmelakukan hal serupa terhadap negara Zionis Israel,yang rencananya akan juga menghadiri pertemuan NATO  di Chicago,AS tanggal 20-21 Mei 2012.
Menurut Menlu Turki Ahmad Navoglu ,bahwa Israel bukan anggota NATO yang tidak perlu menghadiri pertemuan internal dari negara -negara anggota NATO tersebut.Pemerintah Turki sebagai salah satu negara anggota NATO akan memvetonya,untuk menggagalkan rencana Israel menghadiri pertemuan Chicago itu. Karenanya kelihatannya rencana Tel Aviv untuk mempererat kerjasamanya dengan NATO sekali lagi akan diganjal Ankara.Dalam hal ini negara-negara NATO lainnya termasuk ASÂ tidak bisa mencegah veto Turki tersebut,dan Israel sekali lagi harus mengurungkan niatnya untuk menghadiri pertemuan NATO itu.