Kemarilah sayang, biarku ajarkan cara yang baik menyayangi dan mencintai.Â
Kemarilah sayang, biarku ajarkan cara mendekap yang lebih mesra.Â
Kemarilah sayang, biarku ajarkan mencumbu yang baik dan tetap terkenang dalam-dalam.Â
Sayang. Kita begitu asik menerjemahkan luka sehingga lupa arti bahagia. Kita begitu lihai menikmati rasa sakit sehingga kita lupa akan kenikmatan yang ada. Kita begitu rakus dalam urusan dunia sehingga lupa di sini kita sementara.
Sayang, mendekatlah
Biar aku ajarkan cara menikmati luka duka, mencumbunya dengan lahap dan tanpa bekas
Katamu. Aku tak puitis, tak pandai menulis apalagi romantis. Akh, biarlah. Aku tak peduli apa katamu, sayang.
Sayang, semua orang sibuk dengan urusan hati tanpa dia mengerti apa arti mencintai, menyayangi dan memiliki.
Kita tak bisa memaksa orang untuk menyukai kita atau membenci kita. Kita tak bisa membuat semua orang bahagia dan kita tak bisa memaksa diri kita untuk tidak membenci seseorang yang ingin kita benci. Tidak semua orang bisa membalas kebaikan yang kita lakukan dengan kebaikan begitupun sebaliknya. Dan tidak semua orang menilai kita dengan sama sebagian mereka ada yang menilai kita baik, jahat, kejam, peduli, dan lainnya. Sayang, kita tak bisa mengontrol orang yang benci kepada kita untuk cinta kepada kita. Tidak bisa. Kau tau sayang, jarak dari benci ke cinta itu sangatlah jauh lain dengan cinta ke benci jarak keduannya amatlah tipis. Akh, terlalu panjang sayang untukku jelaskan semua. Lain waktu kita lanjutkan lagi persoalan yang mungkin tak akan ada habisnya untuk kita bahas.Â
Tety Ayu Islami, Â Banten 2020