Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Malukah Warga yang Kepala Daerahnya Terjerat Narkoba?

19 Maret 2016   21:43 Diperbarui: 19 Maret 2016   22:47 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Irvan Rivano Mochtar Dok. InfoCianjur"][/caption]

Kalau saya jelas malu. Meskipun pada saat pemilihan kepala daerah saya tidak memilih kepala daerah terkait. Tetapi jika kepala daerahnya saja sudah terjerat narkoba, bagaimana dengan warganya? Jika pejabat dan tokoh masyarakatnya saja sudah melanggar hukum (negara dan agama) bagaimana mau mengatur warga di lokasi yang jadi kekuasaannya dengan jumlah yang tidak terhingga?

Ramainya pemberitaan ditangkapnya Bupati termuda di tanah air yang mengepalai kabupaten Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi (AWNM), yang tertangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Minggu malam (13/3/2016) lalu, secara tidak langsung mengingatkan saya dan warga Kabupaten Cianjur, terhadap Bupati terpilih kami yang baru, Irvan Rivano Mochtar (IRM) yang berpasangan dengan wakilnya, Herman Suherman. Secara sepintas, banyak kesamaannya antara AWNM dan IRM ini. Apa saja kesamaannya?

Pertama sama-sama bupati muda. IRM adalah bupati terpilih yang masih terbilang muda dibanding para pejabat lainnya setingkat bupati. Darah anak muda, jiwa kepemudaannya masih tinggi terbukti dengan berbagai kegiatan dan aksi kepemudaan di Cianjur yang diketuai oleh IRM.

Jika AWNM adalah anak dari bupati dua periode sebelumnya, demikian juga IRM. Bisa dibilang IRM naik jabatan jadi Bupati Cianjur menggantikan ayahnya Cecep Muhtar Soleh (CMS) yang sudah dua periode secara berturut-turut menguasai Kabupaten yang terkenal dengan slogan Gerbang Marhamah-nya ini. CMS masa kepemimpinannya akan berakhir pada bulan Mei 2016 ini. Dan IRM sesuai jadwal Menteri Dalam Negeri, akan dilantik pada bulan Juni 2016.

Namun, tentu saja bukan berarti AWNM terjerat kasus narkoba lalu IRM pun memiliki permasalahan yang sama. Hanya sebagai warga yang merasa malu jika pejabat dan atau tokoh masyarakatnya terkena kasus pelanggaran hukum, wanti-wanti, waspada dan atau mengkritik serta memberi saran demi kebaikan itu perlu.

Jika Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mempersilakan BNN untuk melakukan tes urine terhadap semua kepala dan wakil kepala daerah di Indonesia tanpa didahului pemberitahuan sebagai bentuk siaga bagi mereka yang bersiap untuk mengakali dan mencoba berlari, saya tahu Kabupaten Cianjur sudah melakukan hal ini jauh sebelum kasus pejabat daerah terjerat narkoba ini mencuat. Tahun 2014 saat saya dan beberapa blogger menjadi bagian dari "sepuluh ribu halaman" nya BNN, sedikit banyak saya mendapatkan informasi dan beberapa kali terjun langsung ke lapangan. Saya sempat diajak Pak Hendrik selaku kepala BNN Kabupaten Cianjur dan tim-nya beberapa kali mengikuti kegiatan BNNK Cianjur.

Kegiatan rutinnya saat itu ialah memberikan sosialisasi rehabilitasi pemakai narkoba dan pemeriksaan tes urine di kalangan instansi pemerintahan, termasuk lingkungan pemerintah daerah Cianjur yang saat itu masih diduduki oleh CMH, ayah IRM. Jika AWNM lolos tes kesehatannya dan bisa melenggang dilantik jadi pejabat padahal sesuai hasil pemeriksaan ia telah terjerat narkoba jauh sebelum itu, warga Cianjur tidak tahu pasti bagaimana dengan proses yang dijalani IRM saat menuju kursi Cianjur satu. Harapannya sih semoga murni negatif dan bersih dari narkoba.

Tidak terbayangkan jika warga Cianjur misalnya dikecewakan oleh pemberitaan seperti yang menimpa warga Kabupaten Ogan Ilir. Yang pasti warga kecewa dan rasa tidak percaya itu makin tebal. Bisa-bisa tidak hanya kepada para calon pejabat, tetapi kepada lembaga-lembaga yang sudah ada dengan kelalaian tugas-tugasnya sehingga seolah membiarkan pelanggaran ini terjadi. (ol)

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun