Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip Misteri Kuda Kosong dan KCON

21 Agustus 2022   21:19 Diperbarui: 21 Agustus 2022   21:32 3053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini Kuda Kosong yang diarak pada Helaran Budaya Cianjur 2022. Dok pribadi 

Mengintip Kuda Kosong dan KCON 

Kuda Kosong dan KCON dua istilah yang mungkin masih terasa asing bagi sebagian orang. Berkat koneksi internet cepat dari IndiHome kita bisa kok, mengintip dan menelanjangi keduanya sampai paham. Kebetulan tahun ini keduanya digelar dalam waktu yang berdekatan. 

Kuda Kosong di Cianjur digelar pada Sabtu (20/8/2022) sedangkan KCON disiarkan secara eksklusif dari Amerika di Indonesia pada tanggal 21 dan 22 Agustus 2022 mulai pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Kuda Kosong sama KCON, apaan sih? Penasaran kan?

Tiga jam kendaraan menuju kota kabupaten dari kecamatan Pagelaran tempat saya tinggal, mengharuskan kami berangkat setelah subuh antisipasi kesiangan ikut acara Helaran Budaya Cianjur, yang tahun ini digelar pada hari Sabtu kemarin, tiga hari setelah HUT RI ke 77.

Pada Helaran Budaya Cianjur ini ada iring-iringan Kuda Kosong yang saya maksud. Dalam helaran budaya untuk memeriahkan HUT Kabupaten Cianjur yang ke-345 dan HUT Kemerdekaan RI yang ke 77 ini yang khas dan dinanti banyak orang setelah dua tahun sebelumnya vakum karena covid-19 adalah adanya iring-iringan "Kuda Kosong".

Buat kami masyarakat Cianjur, kuda kosong seolah menyimpan misteri dan kisah mistis berkepanjangan, meski setelah dewasa tahu sendiri semua itu murni seekor kuda yang "kosong" alias tidak ditunggangi.

Melansir laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, konon dalam sejarahnya, tradisi Kuda Kosong berkaitan dengan sisi kerendahan hati dari leluhur Sunda di Cianjur saat diberikan hadiah kuda oleh Raja Mataram yang saat itu berkuasa di Tatar Pasundan.

Disebutkan, penamaan istilah Kuda Kosong sendiri berawal pada saat Aria Natadimanggala membawa kuda dari Mataram ke Cianjur dengan tidak ditunggangi karena kuda tersebut sejatinya bukan miliknya, melainkan dihadiahkan Kerajaan Mataram untuk kakaknya.

Namun entah mengapa seolah menyimpan magnet gaib, sehingga hampir semua masyarakat sangat penasaran dan selalu menantikan munculnya iring-iringan Kuda Kosong ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun