Di era digital, tren kecantikan bertumbuh begitu cepat. Setiap hari, ada saja produk skincare baru yang disebut-sebut mampu mengatasi berbagai masalah kulit.Â
Apalagi Tiktok sudah dipenuhi oleh berbagai ulasan, rekomendasi, dan testimoni dari influencer yang menggoda konsumen untuk mencoba. Banyak orang tanpa sadar mengikuti tren hanya karena melihat banyaknya ulasan positif atau klaim manfaat instan yang disampaikan influencer.
Namun, seberapa besar pengaruh tren ini terhadap kebiasaan belanja skincare? Apakah semua produk viral benar-benar sesuai dengan kebutuhan kulit? Dan bagaimana cara mengetahui apakah kulit kita sebenarnya sudah cukup sehat tanpa harus selalu mengikuti tren?
Pengaruh Media Sosial dan FOMO dalam Tren Skincare
Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) menjadi salah satu faktor utama mengapa banyak orang tergoda mencoba skincare viral.Â
Media sosial menciptakan ilusi bahwa semua orang menggunakan produk tertentu dan mendapatkan hasil yang luar biasa. Influencer kecantikan, baik yang berpengalaman maupun sekadar mengikuti tren, sering kali merekomendasikan produk tanpa mempertimbangkan jenis kulit dan kondisi individu.
Tidak jarang, video berisi klaim "ampuh dalam semalam" atau "wajib coba!" menjadi pemicu keputusan impulsif.Â
Algoritma media sosial juga memperkuat tren ini dengan terus menampilkan konten serupa, membuat konsumen merasa bahwa mereka perlu memiliki produk tersebut agar tidak tertinggal.Â
Sayangnya, kebiasaan ini dapat berujung pada skin barrier yang rusak akibat pemakaian produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan kulit.
Tanda Kulit Wajah Sudah Sehat