Mohon tunggu...
Tesalonika DivaraTri
Tesalonika DivaraTri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya seorang mahasiswa yang sedang belajar banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Gadget terhadap Nilai-nilai Kenormaan pada Generasi Alfa

26 Oktober 2021   22:45 Diperbarui: 26 Oktober 2021   23:17 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi alfa adalah kelompok generasi yang muncul setelah generasi z, istilah ini dipakai untuk anak yang lahir di antara tahun 2010-2024. Generasi alfa lahir di tengah tengah dunia yang sedang menghadapi era globalisasi. 

Globalisasi erat kaitannya dengan perkembangan teknologi dan pertukaran budaya. Perkembangan teknologi ditandai dengan munculnya telepon pintar atau smartphone yang diikuti dengan lahirnya sosial media. 

Sosial media sendiri memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing, kelebihannya ada pada mudah dan cepatnya berita untuk menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kekurangannya terletak pada tidak tersaringnya antara budaya baik atau buruk. 

Budaya buruk adalah budaya yang menyimpang dari norma sosial atau kebiasaan yang ada, sedangakn budaya yang baik adalah budaya yang selaras dengan norma-norma sosial yang ada.

Banyak anak pada generasi alfa yang tidak dapat terlepas dari pengaruh gadget, beberapa dari mereka bahkan merasa bahwa gadget seperti sudah menjadi bagian dari hidup mereka. 

Pandemi covid-19 yang menyebabkan proses pembelajaran dilakukan secara daring tentunya sangat menambah durasi anak dalam memegang gadget. Banyak anak dari generasi alfa yang akhirnya menjadi kecanduan dalam bermain gadget.  

Pada sasaran generasi alfa gadget sebenarnya difungsikan sebagai media pembelajaran dan sarana untuk berkomunikasi dengan guru, tetapi yang terjadi saat ini gadget disalahgunakan sebagai tempat untuk mencari kesenangan. Kesenangan itu diperoleh dari aplikasi game,tiktok,ataupun instagram yang sebenarnya memiliki batas umur tersendiri bagi penggunanya. 

Batas umur ini penting karena mempengaruhi pemahaman seseorang dalam memeperoleh informasi atau berita yang ada didalamnya. Anak-anak pada usia belum matang cenderung mengikuti tren yang ada di media sosial hanya untuk terlihat keren semata, mereka belum bisa memastikan apakah tren tersebut baik untuk dilakukan atau tidak. Tren yang berada di sosial mediapun tidak sepenuhnya baik untuk dilakukan, seperti tren "prank" terhadap orang tua merupakan salah satu tindakan yang tidak patut untuk di contoh.

Banyak nilai-nilai kenormaan yang mulai luntur seiring berjalannya waktu, seperti hilangnya budaya masyarakat jawa dalam mengucapkan kata permisi saat lewat di depan orang yang lebih tua dan masih banyak lagi. 

Nilai-nilai kenormaan lainnya yang tidak banyak lagi dilakukan oleh anak pada generasi alfa antara lain bicara yang sopan dan santun pada orang tua. Tanpa disadari gadget juga memberikan dampak buruk bagi psikologis anak, penggunaan gadget membuat anak  memiliki ego yang tinggi. 

Rasa ego yang tinggi ini muncul dikarenakan anak cenderung jarang melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Bukan itu saja gadget juga memberikan dampak buruk lainnya yaitu membentuk pribadi anak menjadi anti sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun