Hasil survei BPS (2017) menunjukkan orang Indonesia cukup bahagia dengan indeks sebesar 70,69 pada skala 0-100.
Berdasarkan indikator indeks kebahagiaan, penduduk Indonesia paling tidak puas dengan tingkat pendidikan dan keterampilannya yaitu di angka 59,90.
Sementara indikator paling tinggi pada keharmonisan keluarga dengan angka 80,05, selanjutnya pada keadaan lingkungan sebesar 76,09.
Indeks kebahagiaan atau yang dikenal juga dengan Index of Happines adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat berdasarkan tingkat kebahagiaan masyarakat.
Indeks kebahagiaan adalah indeks komposit yang disusun dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap 10 aspek kondisi kehidupan esensial: kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, rumah dan aset, lingkungan, serta keamanan.
Variabel kepuasan terhadap kondisi lingkungan merupakan penilaian kepuasan responden terhadap kondisi lingkungan yang dihadapi responden dalam kehidupannya sehari-hari.
Kualitas lingkungan responden dipercaya memiliki dampak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraannya.
Sebagai contoh lingkungan yang masih baik memberikan kenyamanan bagi seseorang untuk beraktivitas dan memungkinkan orang untuk pulih dari stres karena rutinitas kehidupan.
Jika memperhatikan hasil survey BPS tersebut, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa kualitas lingkungan hidup di Indonesia masih dalam taraf toleransi yang cukup membahagiakan bagi penduduk.
Selanjutnya secara statistik, indeks kebahagiaan penduduk yang masih lajang cenderung lebih tinggi (71,53) dibandingkan dengan penduduk dengan status perkawinan yang lain.
Sementara untuk penduduk dengan status menikah memiliki indeks kebahagian 71,09, penduduk dengan status cerai hidup memiliki indeks kebahagian 67,83 dan penduduk dengan status cerai mati memiliki indeks kebahagiaan 68,37.