Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Alumni IPB hijaukan Mangrove Muara Gembong, Bekasi

1 Mei 2018   19:50 Diperbarui: 10 Mei 2018   16:39 1901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Riang tawa berbalut keakraban seakan menjadi inti dari acara pada Sabtu pagi yang sedikit mendung (17/2/2018) di Kantor Kecamatan Muara Gembong. Lokasinya kurang dari 2 jam perjalanan ke arah utara dari kota Bekasi. Dimotori alumni Fakutas Kehutanan IPB angkatan 27 dan 18, dengan melibatkan angkatan lainnya, mereka datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang bahkan Sumedang untuk penanaman mangrove.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Mewakili pak Camat selaku tuan rumah, kang Wahyu, Kasie Trantib Kecamatan Muara Gembong memberikan sambutan kepada seluruh peserta, "Terimakasih kami sampaikan kepada Alumni Fahutan IPB yang telah menunjukkan kepeduliannya pada daerah kami ini. Selamat datang di Muara Gembong. Beberapa waktu lalu pak Presiden juga kesini dalam rangka Perhutanan Sosial. Hari ini bapak/ibu datang untuk penanaman".

"Kecamatan Muara Gembong ini terluas di Kabupaten Bekasi, dan terdiri dari 6 desa yaitu: Desa Pantai Harapan Jaya, Jayasakti, Pantai Sederhana, Pantai Bahagia, Pantai Bakti, dan Pantai Mekar. 5 Desa berbatasan lagsung dengan pantai. Lokasi yang akan kita tuju untuk penanaman nanti bertempat di Desa Pantai Bahagia. Jadi kedatangan bapak-ibu dan adek-adek kesini wajib bahagia." Tuturnya lebih lanjut.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Disambut derai tawa, rimbawan tua - muda berkumpul. Bahkan ada yang membawa serta keluarga dan anak-anak. Semua tampak bahagia. Melihat semangat para alumni senior angkatan belasan yang masih kompak seakan memberikan aura dan energi positif yang sayang untuk tidak saya ceritakan dalam tulisan ini. Kalau bicara umur, mungkin diatas 50-tahunan tapi jiwa mereka tetap seperti muda. Melihat ini saya menjadi ingat kata-kata seniman revolusioner Pablo Picasso, "Youth has no age" bahwa pemuda tidak memiliki usia.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Sebelum berangkat ke lokasi penanaman, seremoni pun di mulai. Dibuka oleh ketua Himpunan Alumni Fahutan IPB, kang M Awriya Ibrahim, selanjutnya dilakukan potong tumpeng yang diikuti oleh Ketua Angkatan 18 (kang Deisman Nasution) dan Ketua Angkatan 27 (kang Apep Yusuf).

Selain diikuti alumni angkatan 27 dan 18, tampak juga yang hadir diantaranya Dekan Fakultas Kehutanan IPB (kang Rinekso Sukmadi), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM KLHK (kang Helmi Basalamah), Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK (kang Agus Justianto), Direktur Operasional Perum Perhutani (kang Hari Priyanto), Kepala Divisi Regional Jawa Barat (kang Andi Purwadi) serta beberapa Alumni IPB dari DPC HA IPB kota Bekasi.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Kecamatan Muara Gembong merupakan bagian hilir dari DAS Citarum. Untuk menuju hutan mangrove kita bisa menggunakan perahu dari sungai Citarum hingga sampai ke muara.

Kawasan hutan mangrove Muara Gembong merupakan bagian rangkaian ekosistem mangrove di pesisir utara Teluk Jakarta, yang membentang dari Tanjung Pasir di Tangerang-Banten, hingga ke ujung Karawang. Eksositem mangrove di Muara Gembong telah mengalami degradasi.

Pada awalnya, luas hutan mangrove alami di Muara Gembong 10.480 hektar. Namun kini luas tutupan hutan sangat berkurang. Sekitar 90% telah alihfungsi menjadi tambak dan lahan pertanian masyarakat.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Kerusakan magrove Muara Gembong mengakibatkan terjadinya abrasi, intrusi air laut, menurunkan kualitas air dan tanah untuk tambak, serta rendahnya produktivitas tambak. Selain itu juga mengakibatkan ketidakteraturan pemukiman masyarakat yang dibangun di sepanjang pesisir pantai dan bagian hilir DAS Citarum.

Dari penelusuran literasi yang ada, Menurut penelitian Ambinari (2016), Perhutani bersama Pemda Kabupaten Bekasi telah menandatangani Surat Perjanjian Nomor 95/EK/SPK/EK/28.26.3/VII/1985 dan Nomor 09.7/BGR/ III th 1985 tentang Kerja Sama Pengamanan, Pelestarian dan Pemanfaatan Hutan Bakau di Pantai Utara Kabupaten Bekasi. Kesepakatan ini tampaknya tidak berjalan, yang ditandai dengan kerusakan di hutan mangrove Muara Gembong yang terus terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun