Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Meresapi Sungai dan Hutan, Mencari Ketenangan dalam Kebisuan Semesta

1 Juli 2020   23:31 Diperbarui: 2 Juli 2020   19:47 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aliran sungai di bawah kanopi hutan (Dokpri)

Baca juga: Enigma Evolusi di Madagaskar dan Pelajaran tentang Makanan dari Govardhan

Hari ini, di sekitar sungai ini saya bahkan tidak ada menjumpai hewan dan burung yang spesial. Apakah karena di sini memang bukan habitat mereka ataukah ini berkaitan dengan sumber-sumber makanan yang semakin terbatas, aku tidak tahu pasti. 

Lagipula kali ini, perhatianku terpusat kepada kayu-kayu yang tergeletak sembarangan di sekitar sungai, dan beberapa tanaman sejenis pakis, jamur dan anggrek liar yang tumbuh dengan nyaman di dahan-dahan kayu dan bambu.

Mengangkut sisa dahan kayu mati dari sungai (Dokpri)
Mengangkut sisa dahan kayu mati dari sungai (Dokpri)
Tanaman sejenis pakis dan anggrek liar di dahan pohon (Dokpri)
Tanaman sejenis pakis dan anggrek liar di dahan pohon (Dokpri)
Jamur tumbuh di ranting pohon yang teronggok di tepi sungai (Dokpri)
Jamur tumbuh di ranting pohon yang teronggok di tepi sungai (Dokpri)
Perjalanan hari ini, sekali lagi memberikan sebuah gambaran, walau kecil, bahwa evolusi bisa saja menghasilkan varian spesis bahkan hingga ratusan variasi, untuk mengisi berbagai relung habitat, berbagi makanan dalam jumlah dan jenis. 

Gagal beradaptasi atau karena keduluan dilibas oleh "kebutuhan" manusia, beberapa bahkan mati tinggal nama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun