Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Setiap Manusia dengan "Kryptonite" Sendiri, "It's Not Easy" Kata Five For Fighting

1 Juni 2020   00:39 Diperbarui: 3 Juni 2020   16:07 6036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber Ilustrasi: sila-uma.ru

Biasanya bila kita mendengar kata tua, maka yang terbayang adalah sebuah gambaran tentang kondisi usang, keriput, kusam, lemah dan nyaris tidak menarik. Mungkin untuk sebagian hal ada benarnya, tapi tidak untuk seluruhnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "tua", sebagai kata sifat memiliki beberapa pengertian, antara lain; sudah lama hidup, lanjut usia (tidak muda lagi), sudah lama (lawan baru), sudah termasuk dalam waktu yang lampau, kuno. 

Namun, kata tua juga berarti mempunyai tuah atau khasiat, sudah masak atau sampai waktunya untuk dipetik (tentang buah-buahan dan sebagainya). 

Bisa juga bermakna tinggi mutunya, jadi banyak tulennya (tentang emas) atau juga pemimpin (yang dipandang tua, berpengetahuan dan berpengalaman.

Dengan mengkombinasi gambaran yang terbayang dari kata "tua" dengan berbagai pengertian dan makna kata "tua" itu sendiri, maka bisa disimpulkan sementara bahwa tidak semua yang usang, keriput, kusam, lemah dan nyaris tidak menarik, sama artinya dengan bernilai rendah atau tidak berharga.

Tidak jarang kita menemukan, misalnya mobil-mobil tua yang harganya lebih tinggi daripada mobil bekas dengan tahun produksi yang lebih muda atau bahkan mobil baru dalam kelas dan jenis yang sama sekalipun. Atau ada juga orang-orang tua yang lebih sehat dan panjang umur dari orang-orang muda.

Satu hal yang jelas, bahwa lawan kata tua adalah muda, bukan kuat. Mengapa demikian, sebab muda berarti belum lama ada atau belum lama hidup. Sementara, yang tua sudah pasti kuat, oleh sebab itu maka dia ada dan bisa hidup lama.

Kuat tidak semata-mata berhubungan dengan tenaga, tapi juga berhubungan dengan jiwa, perasaan dan pikiran. Keutuhan manusia dalam aspek tenaga, jiwa, perasaan dan pikiran tentulah sedikit dari sekian banyak hal yang bisa membuat seseorang menjadi manusia yang paling kuat di muka bumi.

Bila kesatuan dari seluruh aspeknya dimiliki dalam satu sosok, maka tidaklah berlebihan bila ia disebut sebagai manusia super, atau Superman.

Bahkan, bila yang disebut manusia biasa adalah dia yang hanya memiliki salah satu di antaranya, sungguh luar biasa mengetahui bila seseorang disebut sebagai yang bertenaga kuat, berjiwa kuat, memiliki perasaan yang kuat, atau berpikir paling kuat. Bila lawan kata tua adalah muda, bukan kuat, maka dengan sendirinya tua tidak serta merta bermakna sama dengan lemah.

Menjadi semakin lemah, dalam seluruh aspek pengertiannya, seiring dengan usia yang menua, adalah hal yang alamiah dan normal terjadi pada manusia. Dalam beberapa kasus, kita mungkin menemukan di antara keluarga-keluarga kita, bagaimana orang tua yang kehilangan tenaganya di satu sisi, tapi menunjukkan sikap penerimaan yang semakin besar untuk berdamai dengan kenyataan, karena menemukan hal lain dalam kehilangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun