Mohon tunggu...
Tenri Tata
Tenri Tata Mohon Tunggu... -

Belajar, belajar dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Positive Thinking

29 Juni 2010   08:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:12 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dengan penampilan seperti preman, wajah agak kuyuh seperti kurang tidur, warna kulit agak hitam, ditambah dengan anting di kuping kiri dan kanan menambah keyakinan benar adanya trus berboncengan menggunakan motor yang sudah dipretelin dengan teman yang cirinya hampir sama, datang menggedor-gedor pagar pagi-pagi, sambil teriak-teriak “ permisi, permisi, permisi…..

Semula, anak saya menanyakan ” cari siapa ? ”

Dijawab ” apa benar ini Blok B 13/3 ? “ dijawab oleh anak saya “ iya, ada apa mas ? ” Selanjutnya dia bertanya lagi ” apa benar ini Blok B 13/3 “ ? dijawab lagi sama anak saya ” iya benar, ada apa mas ? ”

Mendengar suara yang agak keras, saya langsung melihat di balik pintu dan langsung bertanya ” ada apa mas ? “ Trus dijawab ” apa benar ini Blok B13/3 ” ? saya jawab ” benar, ada apa ya ? “ dijawab “ apa benar KTP ini beralamat di sini ? “ Saya keluar dan melihat KTP dimaksud, dan ternyata KTP istri saya.

Wah……ada apa gerangan dengan istri saya dengan penuh cemas…

“ Tadi saya menemukan dompet ini di jalanan “ katanya

Sebelumnya, pagi-pagi istri saya pamit mau ke pasar dan melihat membawa dompet seperti yang ditemukan.

Selanjutnya dia mempersilahkan saya untuk mengecek isi dompet, setelah dompet diberikan saya langsung ke dalam rumah untuk mengecek ada apa aja isi dompet, dan ternyata semua masih utuh, kecuali KTP yang dkeluarin untuk mencari alamat.

Pikir saya koq maunya bela-belain mencari alamat saya dengan modal KTP, jangan-jangan dengan modal itu dijadikan bahan untuk mencari keuntungan.

Namun dengan niat karena telah mengembalikan dompet dan isinya masih utuh akan memberikan uang sebagai jasa, dan segera keluar “ mas benar ini dompet istri saya dan masih utuh semua, terima kasih ya…” sambil menyodorkan uang.

Apa yang terjadi “ Maaf Bapak, ini sudah kewajiban saya untuk mengembalikan, terima kasih “ dijawab dengan spontan dengan senyum dan segera pergi.

Masya Allah dengan spontan terucap, sungguh muliah niat orang tersebut, mudah-mudahan mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT, dan menegur diri sendiri janganlah terburu-buru menilai negative terhadap apapun, berusahalah untuk selalu berpikir positive. INSYA ALLAH….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun