Mohon tunggu...
Temmy Megananda
Temmy Megananda Mohon Tunggu... Administrasi - masyarakat milenial bandung

Manusia biasa yang suka JKT48

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anjing Memang Haram, tapi Jangan Dibenci

3 Maret 2021   11:50 Diperbarui: 3 Maret 2021   12:14 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anjing Dan Manusia (ilustrasi : istock)

Sebagai seorang muslim pasti kita tahu aturan dalam agama Islam mengenai larangan memelihara Anjing di dalam rumah. Hal itu sudah terpatri sejak kecil dimana apabila ada sebuah rumah yang memelihara anjing, niscaya malaikat enggan untuk masuk.

Membersihkan diri dari najis bila tersentuh oleh kotoran atau air liur anjing juga cukup berbeda dibanding kita tersentuh najis lain pada umumnya. Hal itulah yang membuat sebagian besar muslim akan menjaga jarak dengan anjing.

Namun nampaknya banyak sekali masyarakat khususnya masyarakat muslim Indonesia yang sepertinya menyalah artikan keharaman anjing dengan harus benci terhadap anjing.

Pernahkah anda melihat anjing kampung yang sedang mencari makanan namun justru dilempar batu atau diusir secara kasar oleh orang padahal anjing tersebut sama sekali tidak mengganggunya? Sepertinya hal tersebut menjadi lumrah untuk lingkungan kita. Padahal itu merupakan salah satu perbuatan yang keji dan tidak beradab.

Padahal dalam aturan ajaran Islam sendiri ada beberapa pengecualian untuk urusan memelihara anjing, seperti anjing tersebut harus memiliki manfaat bagi si pemilik. Contohnya adalah anjing pelacak bagi kepolisian, anjing penjaga, dan lain-lain. Anjing pun dapat dilatih secara khusus untuk dapat melindungi si pemilik dari ancaman pihak luar. Karena anjing dikatakan memiliki insting kuat serta ikatan yang terkoneksi langsung dengan sang pemilik apabila diurus dengan baik. Bahkan di negara-negara lain anjing dikenal sebagai sahabat terbaik manusia.

Keberadaan anjing yang tak sebanyak kucing liar di jalan juga menjadi alasan mengapa warga muslim banyak yang membenci anjing. Sebagian besar yang tertanam di otak kita adalah "ANJING ADALAH MAKHLUK BERBAHAYA" yang membuat kita merasa superior dan merasa memiliki kewenangan lebih untuk melakukan hal yang buruk terhadapnya. 

Jadi bayangkan apabila seseorang jarang bertemu anjing secara langsung, lalu tiba-tiba ia dipertemukan dengan seekor anjing yang tidak berbahaya, namun karena sudah terpatri dibenaknya bahwa "Anjing Haram, Anjing itu Bahaya" membuatnya bisa nekat berbuat buruk.

Padahal anjing juga merupakan makhluk ciptaan tuhan, air liur dan kotorannya yang najis serta aturan yang mengharamkan untuk dipelihara sembarangan bukanlah sama sekali alasan untuk kita membenci anjing.

Cobalah untuk minimal tidak menyiksa sesama makhluk ciptaan tuhan tanpa alasan. Bila tak sengaja terkena najisnya, cukup bersihkan, tak perlu untuk melemparnya dengan batu atau menyiksanya dengan kasar. Dan apabila anjing tersebut kelaparan dan kita memiliki makanan berlebih, tak ada salahnya untuk berbagi. 

Dan bila saat ini anda memiliki seekor anjing sebagai penjaga, sayangilah anjing tersebut, niscaya ia juga akan menyayangi anda juga, bila bosan atau si anjing sudah tidak bisa bertugas, jangan sesekali berpikir untuk membuangnya ke jalan, titipkanlah kepada lembaga-lembaga yang bertugas untuk mengurus anjing, siapa tau akan ada pemilik baru yang akan mengadopsinya, jangan sampai anda buang anjing peliharaan anda karena anda tidak tahu hal buruk apa saja yang mungkin akan ia alami. Ingat, berbuat baik dan saling berbagi juga bisa dilakukan kepada makhluk lain selain sesama manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun