Wuhan, Hubei, Tiongkok ini dengan cepat menyebar dari Tiongkok ke seluruh dunia. Hingga hari Jumat (06/03/2020) Covid-19 telah menginveksi 84 negara dengan korban yang hamper menyentuh angka 100.000 jiwa. Jumlah korban tewas bahkan sudah menyentuh angka 3.348 jiwa.
Semenjak kemunculannya di akhir tahun 2019 lalu, Covid-19 seolah menjadi momok mematikan bagi setiap orang di seluruh dunia. Virus yang berasal dariDiantara 84 negara tersebut, ada beberapa Negara yang memiliki korban akibat Covid-19 dengan jumlah yang cukup banyak. Iran, Italia dan Korea Selatan menjadi Negara-negara diluar Tiongkok yang memiliki kasus Covid-19 cukup tinggi.
Terkhusus di Italia, wilayah Lombardy menjadi pusat penyebarannya. Cukup mengejutkan karena lokasi Lombardy yang cukup jauh dari Tiongkok namun virus Covid-19 sangat berkembang dan menyebar dengan sangat pesat. Peran angkutan udara menjadi awal mula kekacauan yang terjadi di Lombardy.
Hingga saat ini, korban tewas akibat Covid-19 di Italia mencapai angka 148 Jiwa, tertinggi setelah Tiongkok. Bahkan akibat virus ini, beberapa kota di Lombardy ditutup dari masyarakat umum, sama seperti Wuhan di Provinsi Hubei di Tiongkok. Yang jadi alasan kekhawatiran dunia adalah bahwa Kota Milan, pusat bisnis Eropa berada di kawasan ini. Milan adalah ibukota dari Regione Lombardy.
Lombardy menjadi pusat penyebaran virus Covid-19 di Eropa. Akibatnya, Austria dan Swiss memperketat perbatasannya dengan Italia, bahkan Austria sudah menghentikan layanan transportasi kereta api dengan Italia. Pemerintah Italia juga tak tinggal diam. Seluruh sekolah dan Universitas di Seluruh Italia diliburkan hingga beberapa minggu kedepan guna memperlambat dan mencegah Covid-19 menyebar lebih luas lagi. Pemerintah Indonesia juga telah menerapkan aturan darurat baru terhadap Warga Negara Italia dan mereka yang beberapa waktu terakhir baru saja mengunjungi Regione Lombardy, Veneto, Emilia-Romagna, Marche dan Piedmon.
Bahkan imbas dari penyebaran Covid-19 ini sudah merangsek ke beberapa industri di Italia. Liga Italia dan Liga Europa misalnya, beberapa pertandingan ditunda dan yang bahkan digelar tanpa penonton. Festival parade tahunan di Venesia juga dibatalkan, padahal festifval tersebut salah satu sumber pendapatan terbesar Venesia setiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa meskipun Lombardy menjadi pusat penyebaran namun beberapa kota lainnya yang jauh dari Lombardy juga merasakan dampak negatif dari Covid-19.
Beberapa kota besar seperti Roma dan Milan memiliki pendapatan dari berbagai macam sektor, namun Venesia hanya mampu mengandalkan dari sektor pariwisata. Ditiadakannya Festival parade tahunan di Venesia menjadi pukulan telak bagi kota yang terancam tenggelam tersebut. Alun-alun St. Mark yang biasanya ramai pengunjung kini sepi bak kuburan. Hanya ada segelintir wisatawan yang mengunjunginya.
Selain itu, dunia balap juga terimbas akibat penyebaran Covid-19 di Italia. Bagaimana tidak, italia sebagai salah satu pusat otomotif dunia berperan penting di setiap ajang balap dunia seperti MotoGP, F1, dan Formula E. Teranyar adalah MotoGP Qatar yang harus rela terselenggara tanpa adanya kelas MotoGP dan hanya menyisakan kelas Moto2 dan Moto3 saja. Hal ini dikarenakan Qatar menerapkan aturan baru terkait larangan warga negara Italia dan beberapa negara lainnya untuk mengunjungi Qatar. Akhirnya FIM resmi membatalkan kelas MotoGP karena ada sangat banyak tim dan official yang terkait dengan Italia.