Mohon tunggu...
Mania Telo
Mania Telo Mohon Tunggu... swasta -

@ManiaTelo : Mengamati kondisi sosial,politik & sejarah dari sejak tahun 1991

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Megawati & Ahok: Politik Alibaba?

19 Agustus 2016   00:23 Diperbarui: 19 Agustus 2016   01:06 2362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih ingat di era Orba dulu ada istilah "Alibaba" yang diperuntukkan bagi pengusaha Tionghoa yang menggunakan teman-teman pribuminya untuk diajak bekerja-sama atau berkolaborasi untuk mengelabui publik seolah perusahaan yang dimilikinya adalah milik kaum pribumi tetapi padahal yang menjalankan bisnisnya adalah si pengusaha Tionghoa ?

Publik juga pasti mengingat cerita-cerita yang tak asing didengar hingga sekarang ini,bahwa ada pengusaha-pengusaha Tionghoa atau cukong-cukong (istilah bagi pengusaha Tionghoa yang kaya raya) menggunakan oknum-oknum penguasa baik di daerahnya atau pusat pemerintahan sebagai pelindung bisnisnya? Tujuannya tentu saja agar bisnisnya tidak diganggu oleh "preman" ....

Itulah cara-cara "politik bisnis" yang sampai sekarang masih saja dilakukan oleh sebagian pengusaha Tionghoa bila mau bisnisnya sukses di Indonesia. Rasa tidak percaya diri & perasaan menjadi warga negara kelas dua itulah yang membuat kepribadian inferior itu terbentuk dan mereka bersikap demikian.

Mungkin itulah gambaran yang pas untuk menggambarkan hubungan Ahok dengan Megawati Soekarnoputri dalam memenangkan Pilkada DKI Jakarta di 2017 nanti. Ada kekhawatiran yang amat sangat pada diri Ahok kalau tidak didukung oleh Ketua Umum PDIP ini. Apapun hubungan istimewa yang terjadi antara keduanya,semua orang juga melihat betapa cukup banyak kader PDIP yang tidak menyukai Ahok. 

Beredarnya video beberapa kader DPD PDIP DKI Jakarta yang bernyanyi penuh semangat untuk mengalahkan Ahok membuktikan bahwa cukup banyak kader yang menjadi pengurus PDIP tidak suka terhadap Ahok.

Tetapi Ahok diyakini pasti tahu betul teori "politik bisnis" atau "politik alibaba" yang sangat terkenal di era Orba itu ; Dalam hubungannya dengan politik yang dimainkannya,bahwa siapapun yang "kenal baik" atau punya "hubungan istimewa" dengan "boss" PDIP sebagai penguasa tunggal yang punya hak prerogatif memutuskan calon gubernur yang diusung,pasti semua yang dibawah Megawati Soekarnoputri akan ikut apa kata "boss" .

Oleh karena itu,Ahok pun terlihat tidak terlalu risau dengan perilaku & pernyataan kader PDIP yang tidak suka dengan dirinya. Bahkan dalam berbagai kesenpatan,kesan tidak menggubris & menganggap remeh para kader PDIP tersebut nampak sekali dalam pernyataan-pernyataan Ahok; Yang penting "boss" PDIP sudah dipegangnya....!

Sistem "komando" di PDIP inilah yang menjadikan politik "alibaba" Ahok terbukti ampuh. Maka tak heran kalau Ahok berani mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya didukung oleh Megawati Soekarnoputri pada tanggal 17 Agustus kemarin, walau sang Ketua Umum belum mengeluarkan pernyataan apapun tentang cagub DKI Jakarta yang bakal diusung oleh PDIP. Orang yang tahu politik "alibaba" semacam ini menyebutnya sebagai "TST" atau "Tahu Sama Tahu" ,artinya yang lain itu cuman riak-riak kecil saja yang nantinya juga akan hilang dengan sendirinya bila "boss" sudah ambil keputusan ; Jadi buat apa ribut-ribut...? Malah nanti tidak dapat bagian apa-apa lho....! Begitu sindiran orang-orang yang sudah sering melihat politik itu dipraktekkan dalam dunia bisnis.

Apakah Megawati Soekarnoputri akan mengikuti irama politik "alibaba" yang dimainkan Ahok...? Masyarakat memang harus bersabar,sebab sampai sekarang belum ada keterangan resmi yang keluar dari mulut Megawati Soekarnoputri itu sendiri. Politik "alibaba" memang politik rasis kaum inferior masyarakat Tionghoa di Indonesia yang sejak zaman dulu selalu dimainkan untuk melindungi kepentingan-kepentingan pribadinya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun