Mohon tunggu...
Attharika Kamila Utomo
Attharika Kamila Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nggak bisa menulis dengan sempurna sih tapi yang penting sudah berusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Autisme dan Retardasi Mental

15 November 2022   06:41 Diperbarui: 15 November 2022   07:18 2255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernahkah kalian mendengar tentang autisme dan retardasi?

Autisme adalah gangguan perkembangan saraf pada otak. Autisme bisa dialami siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa. Sementara retardasi mental atau yang sering disebut kemunduran mental sendiri adalah kelainan yang terjadi sejak lahir.

 Dalam topik kali ini saya akan membahas tentang autisme dan retardasi mental yang menjadi salah satu penyebab kesulitan belajar pada anak-anak.

   Gangguan autisme atau autism spectrum disorder (ASD) belum diketahui secara pasti sebabnya. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari obatnya, namun belum ada yang benar-benar berhasil. Kesulitan belajar yang dialami anak autisme biasanya pada bidang sosial, kesulitan belajar dengan anak seusianya, kesulitan mempelajari bahasa tubuh, dan hanya mampu memproses informasi visual tanpa memproses informasi auditory. Anak autis lebih senang menyendiri, mereka seperti memiliki dunianya sendiri. Gejala Autis pada anak sendiri bisa diketahui pada anak yang berumur kurang dari 3 tahun. Diperkirakan 75%-80% anak yang autis mempunyai retardasi mental, sedangkan 20% dari mereka mempunyai kemampuan yang cukup tinggi untuk bidang-bidang tertentu.

   Dalam proses pembelajarannya sendiri anak autis dapat dibimbing dengan bimbingan khusus dari orang yang berpengalaman. Mereka akan mendapat pembelajaran yang terstruktur dan sederhana. Strategi pembelajaran terstruktur bagi anak autis memiliki tahapan-tahapan yang berawal dari tahap yang mudah ke tahap selanjutnya yang masih berkaitan dengan tahap sebelumnya. Prinsipnya pembelajarannya juga dari tahap yang mudah ke tahap yang sulit, mereka mulanya akan diperkenalkan pada konsep yang abstrak secara bertahap terstruktur. Misalnya anak akan dikenalkan pada objek piring, apabila sudah dipahami selanjutnya diberikan gambar piring dengan warna hingga ke tahapan yang paling abstrak dari rangkaian pembelajaran yaitu tulisan 'piring'. Tahapan pengenalan semacam ini berguna untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi verbal anak. 

   Anak autis lebih memahami bahasa yang sederhana bukan bahasa kiasan. Gaya belajar anak autis sendiri harus disesuaikan dengan kemampuan si anak dan lebih baik menghindari pemaksaan. Setiap anak autis memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ada yang cepat menghafal, cepat mendengar, merespons, maupun peka terhadap teknologi. Kamu bisa mempergunakan media pembelajaran yang bisa menarik perhatiannya, misalnya dari segi warna, gambar, maupun suara.

Sementara itu Retardasi mental adalah gangguan penurunan pada intelektual pada masa perkembangan yang berakibat pada adaptasi sosial. Retardasi mental sendiri ada 4 golongan, yakni: 

• Retardasi mental ringan dengan IQ 50-69

• Retardasi mental sedang dengan IQ 35-49

• Retardasi mental berat dengan IQ 20-34

• Retardasi mental sangat berat dengan IQ>20

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun