Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MGMP Bahasa Jawa SMA Provinsi Jawa Tengah Kunjungi Keraton Surakarta Hadiningrat

10 September 2022   11:25 Diperbarui: 10 September 2022   11:30 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musyawarah Guru Mata Pelajaran atau MGMP Bahasa Jawa Provinsi Jawa Tengah yang diketuai Yusdianto S. Kar. seusai melaksanakan Workshop Peningkatan Mutu Pendidikan Bahasa Jawa yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah bertempat di Hotel Horison Aziza Solo berkunjung ke Keraton Kasunanan Surakarta. 

Pada kunjungan itu bertemu langsung dengan Pengageng Dewan Adat Keraton Surakarta GKR Wandansari Moertiyah, M. Pd. GKR Wandansari merupakan putra dari Sinuwun Pakubuwono XII dan merupakan adik kandung dari Sinuwun Pakubuwono XIII yang sekarang jumeneng Raja di Keraton Surakarta. 

Kunjungan ini bertema 'sinau langsung saka sumbere'. Maksudnya adalah belajar langsung dari sumbernya. Sebagaimana kita ketahui bahwa keraton adalah sebagai sumber dari budaya. Melalui beliau kita mendapatkan pencerahan tentang sejarah perkembangan Keraton dimulai dari Keraton Majapahit, Demak bintoro, Pajang, hingga Keraton Mataram Surakarta. Namun yang tidak kalah menarik adalah perkembangan Keraton Surakarta pada masa kemerdekaan hingga sekarang ini.

Pada pertemuan tersebut banyak permasalahan budaya yang dibicarakan salah satunya adalah upaya kita untuk tetap melestarikan budaya Jawa yang semakin hilang tergerus oleh zaman.

Sebagai guru bahasa Jawa memiliki keterkaitan dalam upaya pelestarian budaya. Pelestarian itu dalam bentuk memberikan edukasi kepada siswa serta masyarakat di sekitar tempat tinggal kita. Agar orang Jawa 'ora kelangan jawane' atau orang Jawa agar tidak kehilangan budayanya. 

Bagaimana tidak budaya yang kita miliki memiliki sejarah yang sangat luar biasa. Salah satu contoh adalah aksara Jawa dan busana Jawa. Tidak banyak orang mengerti baca tulis aksara Jawa selain di sekolah-sekolah. Apalagi aturan dan kaidah penulisan aksara Jawa yang kita pegang sebagai aturan baku. Selama ini kita bersepakat menggunakan penulisan waton Sriwedari Surakarta. 

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun sudah cawe-cawe untuk pelestarian budaya Jawa yaitu dengan mengeluarkan Pergub penggunaan aksara Jawa pada papan nama instansi se-Jawa Tengah, selain itu juga mewajibkan penggunaan pakaian adat Jawa Tengah setiap hari Kamis di semua instansi Provinsi Jawa Tengah.

Pengageng Keraton Surakarta GKR Wandansari Moertiyah berpesan agar selalu tidak meninggalkan adat yang menandakan ciri suatu bangsa. Beliau juga mengucapkan terima kasih karena saat ini Guru Bahasa Jawa adalah ujung tombak pelestari budaya. Semoga budaya Jawa tidak asing di negeri sendiri. 

KOMPASIER BREBES

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun