Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Petungan Weton dan Neptu Jawa

10 Maret 2020   23:19 Diperbarui: 10 Maret 2020   23:25 12324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anda mungkin pernah mendengar bahwa masyarakat jawa sangat percaya terhadap mitos yang menyebutkan bahwa perhitungan weton bisa mendatangkan kebaikan atau keberuntungan. Dengan dasar itulah setiap kali melakukan acara atau hajat tertentu pasti terlebih dahulu melakukan hitungan nggathukake weton atau neptu.

Acara pindah rumah, acara mantu, jodoh, dan acara apapun pasti melakukan perhitungan. Tujuannya tidak lain adalah mencari hari atau waktu yang tepat agar diberi keselamatan dan menghindari keburukan. 

Menurut budaya Jawa tidak semua hari baik, ada hari yang buruk. Jika sebuah acara dilangsungkan pada hari yang baik maka akan mendapatkan kebaikan dan kelancaran rezeki, tapi jika dilangsungkan pada saat yang tidak tepat akan menuai celaka. 

Weton dan neptu

Weton memiliki makna wetu atau keluar, dalam hal ini adalah kelahiran seseorang. Jadi kelahiran seseorang, saat dia keluar di dunia ini memiliki waktu atau hari. Hari disini adalah hari yang sama dengan nama hari nasional, seperti senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, dan ahad.

Begitu pula dengan pasaran. Pasaran ada lima yaitu : pon, kliwon, legi, paing, wage. Maka ketika seseorang lahir akan ditentu hari dan pasaran saat kelahiran itu, misalnya selasa kliwon, rabu pahing, jumat wage, dan sebagainya. Jadi weton adalah penggabungan nama hari dan nama pasaran.

Sedangkan neptu adalah perhitungan atau penjumlahan angka dari weton tersebut. Setiap satu nama hari memiliki jumlah nilai tertentu, begitu juga dengan pasaran. Kemudian nilai angka tersebut dijumlahkan sehingga didapatkan jumlah nilai. Istilah lainnya adalah sebuah besaran yang memiliki nilai. 

Pasaran juga memiliki watak, yaitu :

Pon : Bijaksana dan penuh nasihat yang baik

Kliwon : Mandiri, kuat, teganan

Legi : manis, memiliki pesona dan kewibawaan seperti priyayi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun