Mohon tunggu...
teguh utomo
teguh utomo Mohon Tunggu... Laboran UMY

Hobi membaca, bertani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bersama Dosen Agroteknologi UMY, Peserta Magang MBKM Adakan Pelatihan Branding Pellet BSF

26 Mei 2023   12:41 Diperbarui: 26 Mei 2023   14:10 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Pelatihan. Foto: Agroteknologi UMY

Dua Mahasiswi Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yaitu Aliyyah Ulimaningrum dan Yumna Nazihah Hanun melakukan pelatihan branding pelet Maggot untuk warga di RT 03 Padukuhan Pasekan Lor, Gamping (26/2). Acara tersebut merupakan program dari pengabdian dosen Agroteknologi dengan melibatkan peserta magang MBKM. Pemateri yang hadir dalam acara tersebut yaitu Ir. Nafi Ananda Utama, M.S. 

“ Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk pelet Black Soldier Fly (BSF) atau Maggot. Branding dapat membentuk persepsi masyarakat, membangun rasa percaya masyarakat kepada brand pelet RT 03 dan membangun rasa cinta masyarakat kepada brand. Selain itu dengan adanya branding pada produk pelet milik warga RT 03 Padukuhan Pasekan Lor diharapkan dapat meningkatkan ekonomi warga”. Ungkap Nafi. 

Selain itu, Dosen Agroteknologi UMY sekaligus pembimbing mahasiswa magang MBKM tersebut juga menjelaskan kepada warga mengenai penerapan sistem kemasan yang baik untuk produk olahan maggot hingga penentuan harga jual produk. 

Kemasan produk pellet larva BSF. Foto: Agroteknologi UMY
Kemasan produk pellet larva BSF. Foto: Agroteknologi UMY
Aliyyah Ulimaningrum mengungkapkan bahwa pellet maggot produksi warga RT 03 Pasekan Lor sangat cocok untuk pakan ternak unggas dan ikan. 

“Salah satu hasil olahan lalat (BSF) atau maggot yang diproduksi RT 03 Pasekan Lor adalah pelet maggot.pellet tersebut mengandung protein yang tinggi sehingga cocok sebagai pakan ternak unggas dan ikan “. Ungkap Aliyyah. 

Sementara itu Yumna Nazihah Hanun menambahkan bahwa proses pembuatan pellet mempunyai banyak tahapan. 

“ Larva BSF yang merupakan bahan utama dicampur dengan, bekatul, konsentrat bebek, tepung kanji, molase, dan air secukupnya tersebut diaduk menjadi rata hingga membentuk adonan. Adonan yang sudah jadi tersebut dimasukan ke dalam mesin pelet untuk dibentuk menjadi butiran. Setelah pelet selesai dicetak kemudian dijemur hingga pelet benar-benar kering. Dalam melakukan penjemuran wadah yang digunakan harus benar-benar kering agar terhindar dari pertumbuhan jamur yang dapat merusak pelet tersebut”. pungkasnya.

Dua Mahasiswi peserta magang MBKM tersebut berharap Dengan adanya program pengabdian dosen Agroteknologi tersebut dapat membawa dampak yang baik bagi warga RT 03 Padukuhan Pasekan Lor sehingga dapat mencapai target penjualan produk olahan lalat BSF lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun